BERAKSI : Salah satu anggota Depok Magician menunjukkan kebolehannya bermain sulap. FOTO : ISTIMEWADunia sulap tak selalu indetik dengan kesan gelap dan horor. Hal ini dibuktikan oleh komunitas Depok Magician yang hadir dengan segala keahliannya bermain sulap, hingga mengajak penonton tertawa.Laporan: RubiaktoRADARDEPOK.COM - Depok Magician merupakan komunitas yang berafiliasi dari berbagai komunitas sulap di Kota Depok. Sulap tak selamanya hitam, sunyi, bahkan membuat jatung berdegub.
Komunitas ini membuat sulap terasa menyenangkan, menghibur bahkan mengundang tawa.
Depok Magician membuktikan bahwa sulap bisa menghibur penonton, rasa kaget serta tawa riang keluar secara spontan diakhir permainan sulap.
Pendiri komunitas Depok Magician, Ahmad Zaky mengatakan, komunitasnya hadir dengan konsep menghibur, membuat pemain dan penonton sama-sama terhibur.
“Kita hadir tak hanya di Kota Depok, tapi pernah bermain sulap di Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, bahkan hingga Makassar di berbagai panggung event,” tutur Zaky kepada Radar Depok.
Berbagai jenis sulap dikuasai anggota komunitas, mulai illusionist, mentalist, comedy magic, pick pocket, cardician, hipnotis maupun escapology.
Selanjutnya, mereka berkumpul dalam komunitas agar dapat berbagi pengetahuan bahkan mengerjakan proyek bersama-sama. Sulap tergolong tidak terlalu sulit untuk dipelajari. Bahkan teknik sederhana membutuhkan waktu hanya 5 sampai 10 menit.
Namun untuk menjadi mahir, sulap harus dipelajari terus menerus bahkan hingga memakan waktu 20 tahun. Di sisi lain, sulap bersifat personal, beberapa pesulap yang menguasai aliran yang sama belum tentu memiliki permainan yang sama. Maka itulah, sulap selalu menyenangkan dan menggugah rasa penasaran.
“Depok Magician terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung dan belajar bersama. Hanya paling tidak, anggota yang ingin bergabung memiliki kemampuan sulap tingkat awal,” ujar Zaky.
Komunitas ini merupakan kumpulan para pesulap, sehingga akan lebih memudahkan kalau masing-masing telah memiliki pengetahuan sulap.
Bagi anggota yang belum memiliki kemampuan sulap dapat belajar secara privat dengan biaya sekitar Rp3,5 juta. Anggota didominasi laki-laki berusia di bawah 30 tahun. Namun tidak menutup kemungkinan perempuan untuk bergabung. (*)Editor : Pebri Mulya (IG : @pebrimulya)