metropolis

Lindungi Identitas Pasien Korona

Jumat, 13 Maret 2020 | 08:36 WIB
BERI DUKUNGAN : Sejumlah warga melakukan aksi peduli pasien positif virus korona (COVID-19) di simpang Ramanda, Jalan Margonda Raya, Kamis (12/3). Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Depok menggelar aksi tersebut sebagai dukungan moril untuk dua warga Depok serta seluruh pasien positif virus korona (COVID-19). FOTO : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK RADARDDEPOK.COM, DEPOK - Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) meminta pemerintah melindungi identitas pasien dan mantan pasien Korona dan keluarganya agar tidak dikucilkan oleh masyarakat. Hal tersebut ditegaskan Ketua DKR Kota Depok, Roy Pangharapan dalam Aksi Damai dan Solidaritas DKR untuk pasien dan mantan pasien Korona di Kota Depok, Kamis (12/3). DKR menurutnya meminta perlakuan masyarakat dan pemerintah pada  mantan pasien Korona dan kekuarganya  asal Kota Depok yang mengalami depresi, diperlukan dengan sebaik baiknya. Ikut mendoakan agar pasien segera sehat kembali, pulih seperti sediakala. “Kami meminta agar pemerintah menjaga kerahasiaan pasien dan keluarga. Karena ada kasus pasien depresi setelah identitasnya dan keluarga dipublis dan diketahui masyarakat,” tegasnya. DKR meminta agar masyarakat tidak mengucilkan mantan pasien dan keluarga sehingga menyebabkan depresi. DKR juga meminta agar masyarakat menjalankan PHBS secara terus menerus sepanjang waktu. “Pemerintah Kota Depok  agar melindungi pasien walaupun sudah sembuh. Jangan sampai ketakutan dan kepanikan lingkungan masyarakat justru merugikan keluarga pasien,” beber dia. Ia mempertanyakan program sosialisasi pemerintah kepada masyarakat langsung agar masyarakat menerima informasi yang benar dan tidak menciptakan ketakutan dan kepanikan. “Jangan tiap hari hanya konferensi pers melaporkan penambahan jumlah korban tapi tidak ada pendekatan dan sosialisasi ke masyarakat. Itu hanya akan menambah ketakutan dan kepanikan masyarakat,” tukas Roy. Ketakutan dan kepanikan masyarakat  menurutnya yang akan menyebabkan kesalahan bersikap oleh masyarakat pada mantan pasien dan keluarga seperti yang terjadi di Depok. “Pemerintah khususnya Pemerintah Kota Depok perlu segera melakukan forum-forum sosialisasi ke masyarakat langsung bisa di kantor walikota, atau di rumah sakit atau malah di RT dan RW seluruh Depok,” katanya. Untuk itu, menurutnya seluruh RT dan RW Siaga di seluruh Kota Depok siap menunggu penjelasan dan sosialisasi dari pemerintah agar tidak hanya ketakutan karena penambahan jumlah pasien positif korona yang dibaca dan ditonton di media. “Bayangkan kalau setiap hari dengan penambahan kasus tapi tanpa penjelasan langsung cara mengatasinya dari pemerintah,  pasti semua orang pasti terteror dan bersikap salah pada mantan pasien dan keluarga," pungkasnya. (rd)   Jurnalis : Rubiakto (IG : @rubiakto) Editor : Pebri Mulya

Tags

Terkini