metropolis

Penerima WiFi Dipetakan, Dukung Pembelajaran Daring

Rabu, 26 Agustus 2020 | 09:19 WIB
PEMBELAJARAN JARAK JAUH : Sejumlah anak sekolah melakukan belajar secara daring dengan fasilitas WiFi yang disediakan gratis oleh warga di kawasan Perumahan Depok Mulya 1, RT 2 RW 4, Kelurahan/Kecamatan Beji. FOTO : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok sedang mengajukan anggaran, untuk penambahan daya WiFi di Kota Depok. Hal tersebut guna mendukung proses belajar dalam jaringan (Daring) para siswa kurang mampu di Kota Depok. Kepala Diskominfo Kota Depok, Sidik Mulyono menyebutkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) dan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Depok untuk pemetaan wilayah penerima bantuan WiFi Gratis. “Sudah kami bahas sebulan lalu. Nantinya bantuan berupa program regional WiFi, atau perluasan jangkauan internet melalui titik WiFi yang sudah ada di Depok. Yang menambahkan pihak provider, bukan kami,” ungkap Sidik kepada Radar Depok, Selasa (25/08). Sidik melanjutkan, jika sudah terpasang signal WiFi bisa mencakup radius 360 derajat di sekelilingnya, sehingga semua siswa yang ada dalam radius bisa menggunakan layanan internet gratis. “Sekarang sedang uji coba di dua titik, di Sukmajaya dan Tapos,” tutur Sidik. Pada uji coba ini, Sidik mengaku mendapat sejumlah kendala internet. Yaitu jika radius internet tersebut terdapat gedung-gedung tinggi, hal itu akan mengganggu jaringan internet, sehingga memperlambat koneksi. “Kalau jarak jangkau internetnya sampai 1 km, tapi stabilnya hanya di jarak 200 meter,” bebernya. PEMBELAJARAN JARAK JAUH : Sejumlah anak sekolah melakukan belajar secara daring dengan fasilitas WiFi yang disediakan gratis oleh warga di kawasan Perumahan Depok Mulya 1, RT 2 RW 4, Kelurahan/Kecamatan Beji. FOTO : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK   Dia mengungkapkan, pihaknya berencana memasang alat perluasan sinyal di 74 titik di seluruh wilayah Depok. Nantinya masyarakat bisa mengakses internet dengan kecepatan hingga 100 mbps. “Penggunaanya akan diatur. Yang bisa mengakses hanya siswa yang memiliki nomor induk siswa, dan yang bisa diakses hanya situs dan aplikasi tertentu saja. Game online dan situs dewasa akan kami blokir,” jelasnya. Dia menambahkan, program tersebut saat ini sudah masuk dalam pembahasan ABT di Banggar DPR Kota Depok. Kemungkinan program ini akan menyerap anggaran yang cukup besar. “Kalau kita kontrak enam bulan, itu perbulannya dikenakan Rp10 juta per titik, kali 74 titik di Depok, ini harga mengacu pada wilayah yang sudah lebih dulu menggunakan program ini salah satunya Kota Tanggerang,” pungkasnya. (rd/dra)   Jurnalis : Indra Abertnego Siregar Editor : Pebri Mulya

Tags

Terkini