metropolis

Lebih Dekat Dengan Franky Sadikin : Job Sepi, Banting Stir Jadi Driver Ojol (3-Habis)

Kamis, 3 September 2020 | 09:43 WIB
NGAMEN : Franky dan teman bandnya sedang mengamen di sebuah kafe di Jakarta. FOTO : ISTIMEWA   Banyak orang menganggap, menekuni profesi sebagai musisi tidak cukup untuk memenuhi biaya kehidupan sehari-hari. Tapi bagi Franky Kurniadi Sadikin, lewat jalur musik, dia bisa memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-harinya dan keluarga. Laporan : Indra Abertnego Siregar RADARDEPOK.COM - Franky Sadikin belum beranjak dari kursi yang dia dudukinya sejak beberapa jam yang lalu. Perbincangan mengenai kehidupan bermusik, membuatnya nyaman dan terpaku di kursi kecil di dalam studio mini miliknya. Dia mengatakan, meski bayaran sebagai musisi tidak sebesar kontraktor infrastruktur. Tapi, jika dimanfaatkan dengan bijak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. "Alhamdulillah uang sekolah kedua anak saya selalu tercukupi," katanya. Tapi dia mengaku, kehidupan sebagai musisi tidak melulu semulus aspal bandara Soekarno-Hatta. Pernah satu masa mengalami musim paceklik dalam bermusik, hingga harus banting stir menjadi driver ojek online. "Tahun 2016 sempat job less, gigs hampir gak ada sepanjang tahun, mau gak mau harus putar otak cari nafkah keluarga," tuturnya. Rekan-rekan musisi yang mengenal Franky, sempat tidak percaya jika dia banting stir menjadi tukang ojek. Mereka tidak percaya mengingat nama besar Franky sebagai bassis kenamaan tanah air. "Sempat banyak yang mengira saya hanya endorse perusahaan tersebut, sampai akhirnya saya tunjukan aplikasi dan data mitra saya, mereka baru percaya," terangnya. NGAMEN : Franky dan teman bandnya sedang mengamen di sebuah kafe di Jakarta. FOTO : ISTIMEWA   Akhirnya, semua temanya percaya jika dia memutuskan untuk menjajaki dunia transportasi online dengan bergabung menjadi mitra perusahaan ojek online, milik Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim. "Tahun 2016 saya bisa menghasilkan uang sebesar Rp500 ribu perhari lewat ngojek online," bebernya. Tapi, seiring berjalanya waktu penghasilan dari ojek online pun kian menurun. Beruntung, dunia permusikan kembali menggeliat sehingga dia bisa kembali menekuni profesi lamanya. "Tahun 2019, narik itu suram banget. Perhari kurang dari Rp200 ribu," keluhnya. Profesi ojek online ini tidak dia lepas, meskipun sekarang dia sudah kembali bermusik. Sesekali dia tetap menarik penumpang di sela-sela kegiatan manggungnya. "Sampai sekarang saya masih ngojek, aplikasi gak saya hapus. Kalau lagi kelar manggung, atau lagi gada panggilan, aplikasi saya hidupin," pungkasnya. (*)   Editor : Pebri Mulya

Tags

Terkini