metropolis

Aktivitas Iblam Edu Garden : Satu Jam Dipakai Belajar Kupas Tuntas Hidroponik (2)

Senin, 14 September 2020 | 09:29 WIB
HIDROPONIK : Iblam Edu Garden rencananya akan difungsikan sebagai sarana pendukung ektrakurikuler hidroponik. FOTO : YUNIAR/RADAR DEPOK   Kehadiran Iblam Edu Garden di tengah masyarakat Kota Depok memang terasa bermanfaat. Saking bermanfaatnya, Iblam Edu Garden juga rencananya akan difungsikan sebagai sarana pendukung ektrakurikuler hidroponik bagi para siswa. Laporan : Yuniar Dwi Setiawati RADARDEPOK.COM - Secara khusus, Sekolah Dasar (SD) Nasional Plus Tunas Iblam rencananya akan menargetkan aktivitas hidroponik ini sebagai ekstrakurikuler. Sejak 2019, kepala sekolah dan guru-guru  juga gencar mengenalkan metode menanam secara hidroponik kepada peserta didiknya. Kepala Sekolah SD Nasional Plus Tunas Iblam, Rani Ika Apriliyani menjelaskan, awal mengenalkan tentang hidroponik ini tidaklah mudah. Beberapa dari siswa, terlihat ada yang kurang antusias. Sehingga perlu waktu untuk menumbuhkan rasa penasaran pada diri mereka terhadap metode hidroponik ini. Mulai dari edukasi cara penanaman, manfaat dan keuntungan menanam secara hidroponik sampai pengenalan tentang jenis sayuran dan buah yang dihasilkan, diinformasikan secara blak-blakan oleh tenaga didik Sekolah tersebut. Menariknya, para siswa di sana sekarang terlihat menyukai aktivitas ini. Bahkan, ada beberapa siswa yang ingin mencoba mempraktekkan metode hidroponik di rumahnya masing-masing sambil didampingi orangtua. Rani menambahkan, selama ini aktivitas menanam secara hidroponik masih dilakukan hanya sebagai tambahan di sela-sela jam pelajaran. “Misalnya, di kelas 2 ada pembelajaran tematik, jadi biasanya 1 jam dari pelajaran tersebut dipakai untuk belajar tentang hidroponik,” tambahnya saat diwawancarai Radar Depok, Sabtu (12/09) malam. Manajer Iblam Edu Garden, Kartini juga menceritakan, bahwa siswa di SD Nasional Plus Tunas Iblam memiliki agenda kunjungan ke kebun. Agenda kunjungan ini disesuaikan dengan agenda Sekolah, setiap kelas biasanya dapat jatah kunjungan ke kebun dengan pendampingan guru. Sampai di sana, mereka secara langsung belajar hidroponik dari caranya menyemai bibit tanaman, merawat tanaman sampai caranya memanen sayuran daun dan sayuran buah. HIDROPONIK : Iblam Edu Garden rencananya akan difungsikan sebagai sarana pendukung ektrakurikuler hidroponik. FOTO : YUNIAR/RADAR DEPOK   Perlu diketahui, selain sayuran daun, ada juga sayuran buah yang sedang dibudidayakan disana. Antara lain: tomat, terong, pumpkin butternut, cabe, dan lain-lain. Secara bergantian, tanaman di Iblam Edu Garden juga dipanen sesuai masanya. Kebun hidroponik yang berlokasi di area kampus Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Iblam ini juga biasa mendistribusikan hasil tanamannya ke beberapa warung. “Untuk kalangan menengah ke atas, paling laku pakcoy dan pumpkin butternut. Kalau masyarakat pada umumnya beli kangkung dengan harga Rp5 ribu/250 gram. Tapi, kalau untuk labu pumpkin, biasa kita jual Rp40 ribu/kg,” katanya sambil mencoba menghafal rincian harganya.(*)   Editor : Pebri Mulya

Tags

Terkini