FOTO BERSAMA : Pengurus Bank Sampah Tanjung RW 20, saat berfoto dengan Ketua TP PKK Kelurahan Sukatani. FOTO : LULU/RADAR DEPOK   Alih-alih ingin memaksimalkan kegiatan, setelah meraih juara dua tingkat kota, nyatanya semua di luar dugaan. Kasus positif Covid-19 yang kian meningkat, membuat seluruh kegiatan bank sampah harus dihentikan sampai batas waktu yang belum di tentukan. Laporan : Lutviatul Fauziah RADARDEPOK.COM - Banyak rencana kegiatan yang sudah mereka susun. Mulai dari menambah pelatihan hingga menjual hasil kreasi dari barang bekas yang mereka buat, semua harus ditunda. Memang, sejak virus kecil tak kasat mata ini menyerang, semua aktifitas terbatas bahkan beberapa dihentikan. Ketua Bank Sampah Tanjung RW20 Sukatani, Ilmah Fadilah menjelaskan, saat ini di lingkungan RW mengalami peningkatan temuan kasus positif Covid-19. Akhirnya, mau tidak mau memang harus dihentikan. "Padahal anggota sedang semangat-semangatnya karena abis memang lomba, tetapi memang kami harus patuhi protokol kesehatan jadi harus dihentikan sementara waktu," ucap perempuan berkacamata ini. Ilmah pun menceritakan, kegiatan penimbangan ini baru di hentikan pada September. Karena memang melihat situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan untuk melakukan kegiatan tatap muka, yang melibatkan banyak orang. FOTO BERSAMA : Pengurus Bank Sampah Tanjung RW 20, saat berfoto dengan Ketua TP PKK Kelurahan Sukatani. FOTO : LULU/RADAR DEPOK   Namun bank sampah yang sudah memiliki 60 nasabah ini tak kehabisan akal, mereka berupaya agar sampah yang dimiliki oleh nasabahnya tidak terbuang sia-sia. Pelatihan online pun mereka lakukan, seperti membuat bunga pajangan dari kantong kresek. Jadi kresek bekas belanja di warung tidak dibuang dan dibiarkan begitu saja, mereka menyulapnya jadi pajangan indah yang memanjakan mata dan memiliki nilai ekonomi. (rd/tul)   Jurnalis : Lutviatul Fauziah Editor : Pebri Mulya