PROMOSI : Walikota Depok, Mohammad Idris berfoto dengan produk Dimsum Si Ogud. FOTO : ISTIMEWA   Dimsum Si Ogud ternyata memiliki kelebihan dari dimsum yang lain dalam pembuatanya, kerena bisa dikonsumsi dari bayi sampai nenek-nenek. Laporan : Indra Abertnego Siregar RADARDEPOK.COM - Setelah melakukan tour singkat ke ruang produksi Dimsum Si Ogud. Silvia Maharani Dewi beranjak ke sebuah bangku yang tersedia di ruang kerjanya. Dia menyuguhkan sepiring penuh dimsum hangat yang baru saja matang. "Silahkan dicicipi," katanya. Rasad dimsum buatan Silvia memang lezat. Daging ayam yang tebal dan empuk dibalut kulit dimsum yang kenyal, memanjakan lidah setiap orang yang mencicipinya. Silvia mengatakan, selain dibuat tanpa bahan pengawet, kandungan gizi dimsum buatanya juga cukup tinggi. Hal ini diketahui dari hasil laboratorium yang rutin dilakukan dia. “Dimsum Si Ogud ini disukai anak-anak dan nenek-nenek. Bahkan untuk anak autis diperbolehkan makan karena pembuatannya tidak menggunakan mecin (msg),” bebernya. Dia mengungkapkan, kandungan gizi dalam satu pak Dimsum Si Ogud mencapai 630, sehingga kadar gizinya cukup tinggi. Bahkan, untuk kalangan olahraga seperti atlet U-9 sepakbola pelatnas pada 2018 lalu mengkonsum Dimsum Si Ogud sebagai camilan, karena kadar gizinya bagus. “Jadi Dimsum ini benar-benar memenuhi gizi bagi penikmatnya apakah itu olahragawan, maupun masyarakat secara umum kelas bawah, menegah hingga atas,” jelasnya. PROMOSI : Walikota Depok, Mohammad Idris berfoto dengan produk Dimsum Si Ogud. FOTO : ISTIMEWA   Dia berharap, masyarakat yang mengkonsumi Dimsum Si Ogud, di tengah Covid-19 menambah akan gizi, meski sebagai makanan camilan. Dia menambahkan, produksinya setiap hari menghabiskan 40-60 kg ayam. “Dimsum Si Ogud bahannya ayam, sagu dan gula kemudian diracik dengan bahan lainnya, hingga siap disajikan,” ucapnya. (*)   Editor : Pebri Mulya