DISKUSI : Sejumlah seniman dan budayawan Kota Depok menggelar diskusi dengan tagline Depok Butuh Gedung Kesenian, pada Jumat (16/10). Diskusi berlangsung di Gedung Bekraf Kelurahan Depok Jaya. FOTO : AGUNG/RADAR DEPOKRADARDEPOK.COM, DEPOK – Sejumlah seniman dan budayawan Kota Depok menggelar diskusi tentang perlunya membangun sarana dan prasarana hingga kebutuhan seniman Kota Depok, berlangsung di Gedung Bekraf Kelurahan Depok Jaya, Jumat (16/10).
Wakil dari Tim Ngamar Popcast, Agung Saget mengatakan, pihaknya membuat media diskusi untuk para seniman dan budayawan Kota Depok dengan tagline Depok Butuh Gedung Kesenian. Menurutnya dari hasil survei Popcast dengan mendatangi sejumlah tokoh, isu dan kebutuhannya sama bahwa Depok butuh gedung kesenian.
“Kamar Popcast mengawal forum ini untuk sampai mendapatkan sebuah solusi terbaik, dan menerima manfaat khususnya seniman, budayawan, dan warga Kota Depok,” ungkap Agung kepada Radar Depok.
Diketahui, pada diskusi tersebut sempat hadir Kepala Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporyata) Kota Depok, Wijayanto.
Agung melanjutkan, di forum tersebut berbagai macam aspirasi diakomodir dan dicatat secara notulensi. Banyak pendapat, di antaranya mengusulkan bisa digunakan juga fasilitas yang sudah ada.
“Ada juga yang menyampaikan memanfaatkan fasos fasum yang sudah disiapkan pihak swasta. Nantinya akan kami rangkum. Apa hasil intinya,” terangnya.
Ia melanjutkan, kehadiran Kadisporyata menyampaikan informasi terkait keberadaan dan kesiapan untuk pembangunan gedung kesenian tersebut. Mulai dari sisi lahan, kajian, dan lain sebagainya. Lahan yang disampaikan Disporyata tersebut ada di Desa Kupu Rangkapan Jaya, seluas 6.250 meter.
DISKUSI : Sejumlah seniman dan budayawan Kota Depok menggelar diskusi dengan tagline Depok Butuh Gedung Kesenian, pada Jumat (16/10). Diskusi berlangsung di Gedung Bekraf Kelurahan Depok Jaya. FOTO : AGUNG/RADAR DEPOK
“Minggu depan kami akan menggelar pertemuan dan diskusi lanjutan di Pengasinan, untuk pemaparan gagasan dan kajian tersebut. Kami agendakan juga meninjau lahan itu,” tutur Agung.
Ia berharap, adanya pertemuan itu, seniman dan budayawan Depok tetap menjalin silaturahmi. Kemudian harus memiliki identitas, karena banyak seniman Depok yang memiliki prestasinya sudah mendunia.”Nantinya kami harap memiliki gedung kesenian yang mumpuni secara bangunan, kebutuhan, dan lain-lain,” harapnya.
Sementara itu, Seniman Lukis Seni Visual Abstrak, Jeffrey Sumampouw berharap, pertemuan seniman dan budayawan Kota Depok ini akan membangun semangat dan spirit. Ia menilai bahwa membangun sebuah gagasan yang cemerlang tentang harapan memiliki gedung kesenian itu harus dibangun dari dialog, sehingga semangat juga terbangun.
“Karena memang semangat komunitas itu yang akan mendorong, jadi tidak bertindak sendiri-sendiri,” terangnya.
Selain itu lanjut Jeffrey, Depok memiliki potensi dan seniman yang berekspresi secara dunia, berekspresi di luar Kota Depok tetapi memiliki KTP Depok.
“Ini yang mustinya disadari dan menjadi kebanggaan dari pemerintah. Sangat disayangkan jika potensi tersebut terabaikan,” tegasnya.
Senada, Pimpinan Sanggar Ayodya Pala, Baas Cihno Sueko mengatakan, Pemkot Depok harus cepat tanggap terutama keinginan dari para seniman, ingin memiliki gedung kesenian tempatnya mengekspresikan diri.
“Sayang sekali potensi-potensi mereka bila dibiarkan begitu saja. Kami harap pemerintah memahami kondisi ini. Tapi saya optimis seniman Depok akan memiliki gedung kesenian,” tutur Baas.
DISKUSI : Sejumlah seniman dan budayawan Kota Depok menggelar diskusi dengan tagline Depok Butuh Gedung Kesenian, pada Jumat (16/10). Diskusi berlangsung di Gedung Bekraf Kelurahan Depok Jaya. FOTO : AGUNG/RADAR DEPOK
Baas menilai, Pemkot Depok sudah cukup tanggap terhadap keinginan tersebut. Hal itu ditandai dengan lahan dan tanah yang sudah disiapkan. Hanya tinggal penganggaran, kajian dan pelaksanaan.
“Rencananya di 2022, ya kami berdoa semoga saja itu bisa terlaksana,” ujarnya.
Di sisi lain, Baas mengaku sangat mendukung penuh setiap pertemuan seniman untuk berkreasi.
“Kami juga baru tahu kalau Disporyata sudah ke arah itu untuk pengadaan gedung. Kami optimis hal itu bisa terwujud,” pungkasnya. (rd/gun)Jurnalis : M. Agung HREditor : Pebri Mulya