metropolis

Lebih Dekat dengan Komunitas Aslan Depok : Biaya Trip dari Share Cost Hingga Usaha Bareng (2)

Senin, 26 Oktober 2020 | 09:40 WIB
TRIP : Komunitas Aliansi Sahabat Petualang (ASLAN) berfoto bersama saat berada di Curug Ciparay. FOTO : ASLAN FOR RADAR DEPOK   Komunitas Aslan yang berdiri sejak 2015, sudah banyak mengelilingi berbagai objek wisata. Dimulai dari memiliki hobi yang sama, membuat anggotanya begitu kompak dalam setiap trip yang diadakan. Laporan : Daffa Andarifka Syaifullah RADARDEPOK.COM - Travelling merupakan hal yang membuat pikiran jernih, menyenangkan dan membuat suasana hati menjadi riang. Travelling juga menjadi salah satu pilihan ketika jenuh, suntuk dan penuh dengan beban kerjaan. Jangan salah, traveling juga menjadi obat dari putus cinta!, Bila ditemani dengan kawan dan saudara tercinta. Disamping itu, banyak yang perlu disiapkan saat ingin melakukan perjalanan. Seperti biaya yang dikeluarkan atau cost juga perlu disiapkan dengan matang. Bicara tentang trip, setiap traveller pasti punya caranya masing-masing dalam pembiayaannya, tak terkecuali Komunitas Aslan yang memiliki cara unik untuk menunjang setiap trip yang akan mereka laksanakan. “Kami biasanya membiayai trip dengan share cost atau biaya masing-masing. Adapun jika anggota tidak ada biaya sepeserpun, biasanya kami lakukan usaha seperti berjualan setiap minggunya di suatu tempat,” ujar Founder Aslan, Prayudha . Berbagai carapun mereka lakukan demi dapat berekreasi ke tempat yang diinginkan. Mulai dari berjualan aksesoris handphone, berjualan kue, dan lainnya. Uang tersebut mereka kumpulkan, sedikit demi sedikit hingga dapat membiayai trip. “Kami kalau gak ada dana biasanya berjualan di Jalan merdeka. Biasanya setiap akhir pekan berjualannya, seperti jualan earphone, case handphone, gantungan kunci dan lainnya yang berbau aksesoris hape,” terangnya. TRIP : Komunitas Aliansi Sahabat Petualang (ASLAN) berfoto bersama saat berada di Curug Ciparay. FOTO : ASLAN FOR RADAR DEPOK   Rasa lelah tak terasa jika dilakukan bersama, bagi mereka yang terpenting dapat mengumpulkan rupiah bisa mewujudkan hobi mereka. Uang hasil jualannya pun mereka kumpulkan hingga mencapai target yang telah ditentukan. Setelah uang terkumpul, barulah mereka melakukan trip yang direncanakan sebelumnya. “Uang tersebut kami tidak mengutip sepeserpun untuk keberlangsungan komunitas ini, betul-betul hanya  perjalanan,” jelasnya. Perjalanan akhirnya mereka lakukan, dengan berboncengan sepeda motor. Melintasi aspal, bebatuan maupun tanah yang basah. Trip jauh maupun dekat mereka terjang. Mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi, seperti pantai, curug, bukit, dan gunung. Perjalanan ke gunung mereka lakukan setiap satu tahun sekali. Mereka paling sering mengadakan acara maupun trip ke Curug Ciparay, Pamijahan, Bogor. “Pernah ke Pelabuhan Ratu, Curug Cikaso, Ujung Genteng, Puncak Darma, Gunung Gede, Gunung Pangrango, Gunung Merbabu, dan lainnya,” bebernya. Atas kekompakan mereka yang saling menolong bila ada anggota kesulitan biaya untuk trip, dengan cara sharecost maupun berjualan. Membawa mereka aktif untuk melakukan perjalanan dan backpaker hingga saat ini. Kecintaan mereka dengan alam membawa dampak positif bagi anggotanya, mulai dari pengalaman bertahan di alam bebas, hingga relasi antar pencinta alam lainnya. (*)   Editor : Pebri Mulya

Tags

Terkini