SUDAH DIBENAHI : Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Bouelevard Raya, Grand Depok City,yang sudah bisa dilewati sebagian jalannya usai diperbaiki, Rabu (16/9). FOTO : DOK. RADAR DEPOKRADARDEPOK.COM, DEPOK - Satu hari lagi peningkatan Jalan Boulevard Grand Depok City (GDC) dan dua jembatan, diharuskan selesai sesuai dengan kontrak kerja, Rabu (28/10). Tapinya nyatanya Senin (26/10), tiga proyek tersebut masih dalam pengerjaan dan belum rampung.
Pantauan Radar Depok, Jalan Bouelevard GDC masih ada yang baru dibetonisasi ditutup dengan plastik. Sementara pembatas jalannya belum terpasang rapih, ada yang didiamkan dipinggiran jalan. Sementara Jembatan GDC pertama di depan Jalan Mandor Samin yang dikerjakan pelaksana PT Kinaya Nayaka belum selesai di jembatan dari Pasar Pucung ke arah depan GDC baru digarap. Akibat belum selesainya perbaikan jembatan tersebut, akhirnya perbaikan Jalan GDC tertunda. Sedangkan Jembatan GDC kedua di depan Perumahan Cluster Viscany, dikerjakan PT Maga Seribu Perkasa baru dilakukan betonisasi belum finishing.
Salah satu pengguna Jalan GDC, Maulana Yusuf mengaku, agak lama juga pengerjaannya. Seharusnya, kalau memang sudah mau rampung pelaksana harus menerjunkan banyak pekerja. Warga Bendungan Kelurahan Cilodong ini merasa kurangnya nyaman saat melintas. Apalagi, kalau malam gelap, tidak ada penerangan.
“Kalau bisa secepatnya dikerjakan jangan lama-lama, sangat bahaya kalau malam jalannya gelap. Bila dilihat dari batas waktu yang ditentukan pembangunannya pasti molor,” jelas pria honorer di perusahaan milik negara ini.
Menimpali hal tersebut, Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok, Sri Utami mengatakan, belum melihat secara langsung perkembangan dari pembangunan Jalan dan Jembatan GDC.
“Sejauh ini saya sih masih mencoba berpikir positif, akan selesai pada waktunya,” tuturnya kepada Radar Depok, Senin (26/10).
Apabila memang benar tidak selesai tepat pada waktu, mungkin nanti akan ada adendum selama dua pekan. Kalau tidak ada adendum, mestinya pihak pelaksana mendapatkan pinalti yang memang sudah diatur dalam peraturan Presiden.
“Harus ada pernyataan dan keterangan dari BMKG terkait cuaca yang menjadi kendala pembangunan,” ujarnya.
SUDAH DIBENAHI : Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Bouelevard Raya, Grand Depok City,yang sudah bisa dilewati sebagian jalannya usai diperbaiki, Rabu (16/9). FOTO : DOK. RADAR DEPOK
Dia mengatakan, Kota Depok selama proses penganggarannya biasanya bagus. Dan dia juga meyakini profesionalisme dari Dinas Pekerjaan Umum da Perumahan Rakyat (DPUPR) dan perangkat OPD Kota Depok.
“Semua kan sudah ada payung hukumnya,” tambah Ketua Fraksi PKS ini.
Dia berharap, agar pembangunan Jalan dan Jembatan GDC sesuai target, kalau pun tidak semua yang terlibat harus profesional.
“Pengennya sih sesuai target. Mudah-mudahan semua profesional, dari konsultan dan juga pengawasnya,” tegasnya.
Walaupun mengaku kecewa karena tidak sesuai target planning awal. Namun, harus dilihat mekanisme sesuai aturan perundangannya. Jika memang termasuk force majeur, harusnya ada keteranagn dari BMKG. Misal terkait tingginya curah hujan yang mengganggu pelaksanaan proyek, sehingga tidak tepat waktu. Sejauh ini, Sri berharap pemborong tetap profesional menepati komitmennya.
Terpisah, saat di konfirmasi Kepala DPUPR Kota Depok, Dadan Rustandi tidak menggubris pertanyaan yang dilontarkan Radar Depok pada 11 dan 18 Oktober. Kemudian mencoba kembali via telefon whatsapp (WA), pada 18 Oktober tidak diangkat.
Kemudian Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Denny Setiawan belum juga mau memberikan keterangan.
Sebelumnya, Kepala Seksi (Kasi) Pembangunan Jalan dan Jembatan Wilayah 2 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Depok, Endang Sri menjelaskan, peningkatan Jalan Boulevard GDC dimulai 1 Juli hingga selesai pada 28 Oktober. Jika dihitung perbaikan selama 120 hari kalender.
PT Anggadita Teguh Putra, kata Endang, yang mengerjakan peningkatan Jalan Bouelevard GDC. Dengan anggaran Rp22.567.077.280, pelaksana harus pengecor jalan sepanjang 2.720 meter.
“Pelaksana harus menyelesaikan sesuai waktu yang sudah ditentukan,” jelasnya kepada Radar Depok, Rabu (16/9).
SUDAH DIBENAHI : Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Bouelevard Raya, Grand Depok City,yang sudah bisa dilewati sebagian jalannya usai diperbaiki, Rabu (16/9). FOTO : DOK. RADAR DEPOK
Kemudian, lanjut Endang, dua jembatan juga sama pengerjaanya. Mulai 1 Juli hingga 28 Oktober. Jembatan GDC pertama di depan Jalan Mandor Samin dikerjakan pelaksana PT Kinaya Nayaka. Anggaran yang dikeluarkan Rp6.599.751.422.
Kemudian jembatan kedua di depan Perumahan Cluster Viscani, dikerjakan PT Maga Seribu Perkasa. Anggaran perbaikan Rp4.748.350.000.
“Ketiga pelaksana yang mengerjakan perbaikan di GDC sama mulai dan selesainya,” tegasnya.
Terkait panjang dan lebar jembatan, sambung Endang, jembatan pertama (Mandor Samin) memiliki panjang 14 meter dan lebar 24 meter. Sedangkan jembatan kedua (Viscani) panjangnya 9 meter dan lebar sampai 18 meter.
“Mudah-mudahan perbaikan selesai sesuai waktu yang ditentukan,” ujarnya. (rd/cr3/hmi)Jurnalis : Fahmi Akbar, Putri DisaEditor : Pebri Mulya