metropolis

Menyelami Rumba Situ Tujuh Muara : Dibuat Dekat dengan View Mahal (1)

Sabtu, 12 Desember 2020 | 09:53 WIB
RAPIHKAN BUKU : Daud sedang merapihkan buku yang ada di Rumba Situ Tujuh Muara. FOTO : INDRA SIREGAR / RADAR DEPOK   Minat membaca di Indonesia masih sangat rendah. Dari dasar  itu, Ketua RW 14 Kelurahan Bojongsari, Kecamatan Bojongsari, Daud Sulaeman bertekad menciptakan generasi muda di wilayahnya sebagai generasi yang gemar membaca. Laporan : Indra Abertnego Siregar RADARDEPOK.COM - Siang itu Daud Sulaeman baru tiba di halaman gedung Posyandu Kasih Ibu di RW14, Kelurahan Bojongsari, Kecamatan Bojongsari. Pria bertubuh mungil itu, turun dari motor Honda PCX berkelir hitam yang ukurannya bisa dibilang dua kali lebih besar dari tubuh Daud. Dengan santai pria tersebut menuju tangga yang berada di samping gedung posyandu. Satu persatu anak tangga dia jelajahi. Hingga akhirnya, dia menapakkan kaki di anak tangga ke 17, dia pun tiba di depan pintu rumah baca (Rumba) Situ Bojongsari yang baru saja selesai tahap pembangunan. Dua kali putar kunci, pintu dari triplek dengan tebal mili itu terbuka. Kesan pertama masuk ke dalam Rumba Situ Bojongsari amatlah pengap. Maklum saja, ruangan berukuran 50 meter persegi itu belum pernah digunakan sama sekali, semenjak dibangun meski di dalamnya sudah terisi beragam buku bacaan. “Pintu dan jendelanya harus dibuka dulu bang biar gak pengap,” kata Daud sambil membuka pintu ke dua dan empat daun jendela Rumba. Ketika Daud membuka pintu ke dua Rumba tersebut, pemandangan Situ Tujuh Muara yang berada di Depan Rumba langsung menyambut dan memanjakan setiap pasang mata yang melihatnya. Di beranda Rumba juga tersedia beberapa pasang kursi lipat yang disediakan bagi orang yang nantinya hobi membaca di luar ruangan. Tentunya, pemandangan itu dapat membuat siapa saja yang ada di sana merasa lebih rileks. RAPIHKAN BUKU : Daud sedang merapihkan buku yang ada di Rumba Situ Tujuh Muara. FOTO : INDRA SIREGAR / RADAR DEPOK   “Viewnya ini yang mahal bang dari tempat ini. Kita bisa lihat orang–orang lagi bersantai di sekitar Situ Tujuh Muara,” terangnya. Setelah bersantai beberapa saat dan udara di dalam Rumba sudah berganti dengan udara yang baru. Daud kembali masuk ke dalam Rumba. Yang pertama dia lakukan di dalam Rumba itu ialah merapihkan buku–buku bacaan agar lebih rapih. “Kebetulan buku–buku ini baru datang beberapa hari yang lalu, jadi belum sempat disusun,” jelas Daud sembari merapihkan buku di sana. (*)   Editor : Pebri Mulya

Tags

Terkini