metropolis

Lebih Dekat dengan Atlet Disabilitas : Kerja Lintas Kota Selama 10 Tahun (2)

Senin, 28 Desember 2020 | 09:15 WIB
Muchamad Faisal   Kekurangan bukanlah menjadi halangan bagi orang untuk berkarir. Bahkan, seringkali orang yang memiliki kekurangan, memanfaatkannya agar dapat bersaing dengan orang lain. Laporan: Putri Disa Kiftiani RADARDEPOK.COM - Masih di tengah lalu lalang orang. Muchamad Faisal sesekali membenarkan posisi topi hitam yang dikenakannya. Ia pun melanjutkan kisahnya. Setelah lulus dari Sekolah Luar Biasa (SLB) Karang Tengah, Lebak Bulus, ia melanjutkan sekolahnya di salah satu sekolah swasta di daerah Ciputat. Kini menjadi Madrasah Aliyah Negeri 7 Ciputat. Periode 1990, menjadi salah satu waktu dimana kalangan minoritas bisa berjalar di sekolah umum. Nyatanya bagi Faisal, hal itu tidak sesulit dari yang dibayangkan. Banyak orang yang masih memiliki hati nurani untuk berteman dengannya. Tiga tahun dilaluinya dengan singkat. Dan banyak cerita. Namun, masa SMA tak banyak dihabiskan dengan kegiatan olahraga. Entah sudah fokus untuk menggapai cita-cita atau memang tidak ada waktu. Namun, sesekali Faisal masih berlatih di rumah. Seperti bermain catur bersama keluarganya. Di tahun ketiga duduk di bangku SMA, Faisal lanjut menjalani Ujian Nasioanal. Setelah Ujian Nasional dan dinyatakan lulus, Faisal langsung terpikirkan untuk melanjutkan kuliah di Universitas Terbuka. Sistem kuliah yang mempermudahnya, Faisal lulus dengan cepat dari Universitas terbuka. Setelah lulus dan menamatkan S1nya. Faisal langsung mencari kerja. Mencari pekerjaan dari satu ke yang lainnya, nyatanya, Faisal berjodoh dengan diterimanya sebagai seorang costumer service di salah satu Rumah Sakit swasta daerah Sunter, Jakarta Utara, yaitu Rumah Sakit Hermina. Jarak yang bisa dibilang tidak dekat, saat itu Faisal berusaha menjadi orang yang mandiri. Saat itu, rumah yang berlokasi di Pondok Lalu, mengharuskan Faisal beberapa kali pindah angkutan umum. Muchamad Faisal   Keluar dari gang rumahnya, Faisal naik angkutan umum 61 menuju Cilandak, kemudian naik Metromini untuk melanjutkan sampai ke Sunter. Lanjutnya, saat itu, mesti melanjutkan perjalanannya untuk sampai di RS Hermina Sunter dengan menggunakan angkutan umum, yang kadang ditemui dan kadang tidak. Dengan keterbatasannya, kurang lebih 10 tahun Faisal bertahan untuk tetap bekerja di RS Hermina Sunter, sampai akhirnya pada tahun 2006 dipindahtugaskan di RS Hermina Depok. “Sebenarnya saya sudah mengajukan sejak awal masuk. Tapi baru diterimanya pada tahun 2006,” ucap Faisal. Dari Faisal, banyak orang bisa mengambil pelajaran. Jarak nyatanya, tak menghalangi orang untuk berbuat baik dan bisa mencari nafkah. “Kalau saya sangat bersyukur, dengan keterbatasan ini saya bisa sekuat ini. Karena belum tentu semua orang bisa sekuat saya,” tutupnya. (*)   Editor : Pebri Mulya

Tags

Terkini