RADARDEPOK.COM - Saat Pandemi Covid-19 ternyata tak membuat kendur Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Depok dalam berkerja. Nyatanya, dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun 2020, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) Depok hanya Rp457 miliar dari APBD sebesar Rp3,6 triliun. Hal ini diketahui, saat Walikota Depok Mohammad Idris menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun 2020 pada Rapat Paripurna DPRD Kota Depok, Rabu (31/3).
Mohammad Idris menyampaikan beberapa hal, salah satunya terkait belanja daerah. Belanja daerah Kota Depok Tahun 2020 terealisasi Rp3.059 triliun atau 87,14 persen dari rencana belanja daerah sebesar Rp3.671 triliun.
Idris menjelaskan, tidak terealisasinya belanja daerah ini terjadi baik pada kelompok belanja tidak langsung sebesar 82,78 persen dan terjadi pada kelompok belanja langsung 90,73 persen.
“Terkait belanja daerah, realisasi belanja tidak langsung sebesar 82,78 persen dari rencana belanja Rp1.372 triliun,” tuturnya saat memaparkan LKPJ pada Paripurna DPRD, Rabu (31/3).
Lebih lanjut, komposisi belanja tidak langsung masih didominasi sebagai keperluan belanja pegawai, hibah, dan bantuan sosial (Bansos). Dengan rincian, keperluan belanja pegawai sebesar 87,93 persen, hibah 95,32 persen, dan bansos 69,05 persen.
Sedangkan belanja langsung pada 2020 terealisasi sebesar 90,73 persen. Hal tersebut terkait refocusing anggaran program dan kegiatan keterbatasan waktu, akibat adanya perubahan peraturan tentang pengadaan barang dan jasa, dan tentunya efesiensi penyerapan anggaran belanja langsung. “Dan saat ini, terdapat saldo akhir atau Silpa sebesar Rp457,074 miliar,” lanjutnya.
Idris menambahkan, capaian realisasi kerja daerah belum semuanya tercapai. Namun, berdasarkan capaian umum, sudah bisa dibilang baik. “Walaupun ada urusan yang capaian kinerjanya masih rendah, ini akan menjadi bahan evaluasi kami kedepannya agar tahun-tahun berikutnya bisa lebih baik lagi,” tambahnya.
Dan begitu pula dalam penyerapan anggaran, secara umum menurutnya sudah cukup baik, walaupun masih ada realisasi serapan anggaran yang rendah. “Kami akan terus lakukan upaya perbaikan dari sisi perencanaan, pelaksanaan, ataupun evaluasi. Termasuk melalui peningkatan kapasitas dan kapabilitas aparatur pengelola kegiatan,” pungkasnya.
Perlu diketahui, di tahun 2019 APBD Depok sebesar Rp3,2 triliun. Diperjalannya ternyata Silpa akhir menyisakan Rp615 miliar. Bila dibandingkan 2020 dan 2019, jelas di 2020 anggran yanbg terserap buat pembangunan lebih maksimal.(rd/dis)Jurnalis : Putri Disa Editor : Fahmi Akbar