metropolis

Tujuh Pria Bugil Tangkap Babi Ngepet, Siangnya Si Babi Dipotong Tiga Bagian

Rabu, 28 April 2021 | 07:29 WIB
RADARDEPOK.COM - Warga RW4 Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, menangkap seekor babi yang diduga kuat sebagai babi ngepet (Bapet), Selasa (27/4) sekira pukul 00:20 WIB.  Penangkapan babi ngepet berwarna hitam dilakukan warna lantaran sering terjadi uang warga yang hilang. "Ya untuk sampai saat ini, sampai kronologis semalam, ya itu memang babi ngepet," kata Ketua RW4 Kelurahan Bedahan, Absul Rosad kepada Harian Radar Depok, Selasa (27/4). Abdul mengatakan, penangkapan babi ngepet ini memang sudah direncanakan mereka sejak sebulan belakang. Hal ini dilakukan karena mereka kerap kehilangan uang dan sempat beberapa kali melihat kemunculan babi saat ada kejadian uang hilang. "Ya kalau untuk melakukan aksi, kita sampai berminggu-minggu, bulan lalu sering terjadi kehilangan. Jadi ini kan bukan baru sekali dia (babi ngepet) ini. Kejadian nya itu dia itu sudah pernah ketangkap, cuma yang nangkepnya masih menggunakan pakaian. Jadi hilang babinya," ujar Abdul. Abdul menyampaikan, babi ngepet ini pernah dicoba untuk ditangkap sewaktu masih dalam wujud manusia. Namun, saat ditangkap, orang yang diduga babi ngepet ini kabur dengan memakai jubah hitam. “Babinya hilang. Jelang berapa minggu lagi, beraksi lagi, ketahuan warga lagi, dia menghilang lagi. Mungkin apesnya baru tadi malam. Jadi tadi malam itu, dia ini sebelum berubah wujud jadi babi, semalam itu pakai jubah hitam,” terang Abdul. Abdul menceritakan, warga sudah berjaga dan siap untuk menangkap babi ini. Saat babi ini tiba dan akan melakukan aksi ketiga kalinya, warga  langsung telanjang demi menangkap makhluk jadi-jadian itu. “Sudah mantau, jadi lampu pada dimati-matikan, karena semalam terang bulan juga. Jadi memang benar-benar jelas, itu mulai dari dia berbentuk orang dengan jubah hitam sampai dia berubah jadi babi ngepet, jelas. Itu warga sudah ngintip semua dari rumah masing-masing, gitu,” bebernya. Dia menerangkan, penangkapan babi ngepet ini cukup unik. Sebab, orang yang menangkap harus dalam keadaan telanjang bulat, tanpa sehelai benang pun menempel di tubuhnya. Total ada tujuh orang yang melakukan penangkapan terhadap binatang yang diduga siluman tersebut. “Jadi bagi warga yang nggak melepas pakaian mah, dia nggak bisa melihat. Jadi semalam jam 00:20 WIB apeslah dia ditangkap kita. Iya pada bugil yang nangkep. Jadi kalau nggak bugil, nggak bisa, kita nggak bisa melihat,” imbuhnya. Abdul menuturkan, setelah tertangkap, babi ini ditaruh di sebuah kandang buatan yang berada di  rumah warga. Dia juga mengultimatum, jika tidak ada yang mengakui atau mengambil babi ini, warga di sana akan membunuh babi tersebut.“Jadi kalau nanti kita tunggu sampai magrib, nggak ada yang dari pihak keluarga nggak ada yang datang (mengambil babi ini), terpaksa kita musnahkan,” tegasnya. Kemarahan warga terhadap babi itu bukan tanpa alasan. Sebab, belakangan warganya banyak yang mengaku kehilangan uang di dalam rumah mereka. “Yang jelas uang, termasuk saya sendiri uang hilang. Saya hilang Rp900 ribu, belum warga lain Rp2 juta, Rp3 juta, Rp500 ribu, variatif lah,” tukasnya. TERTANGKAP : Penampakan babi yang diduga kuat sebagai babi ngepet. Sementara itu , salah satu warga RT2/4 Kelurahan Bedahan, Suhanda mengaku, babi itu akhirnya dipotong pada siang harinya, lantaran warga khawatir babi itu bisa kabur dan menghilang. Selain itu, kehadiran babi itu juga menyebabkan kerumunan akibat masyarakat yang penasaran dengan desas – desus yang beredar tentang babi ngepet. “Babi sudah kami potong karena untuk mencegah terjadinya kerumunan warga yang lebih besar, dari malam hingga siang ini memang cukup banyak warga yang datang ke lokasi, ini sudah hasil musyawarah dengan aparat keamanan,” ujar Suhanda selaku eksekutor. Suhanda mengaku, tidak merasa kesulitan saat memotong babi berwarna hitam itu. hal itu lantaran babi tidak melakukan perlawanan sama sekali. “Karena kondisi babi sudah lemas. Babi kami potong buntut terlebih dahulu, kemudian baru kepalanya. Keluar darah segar seperti layaknya memotong ayam atau kambing,” bebernya. Proses pemusnahan babi itu tidak memerlukan banyak tenaga, hanya dikerjakan dua orang saja. Sebab, kondisi babi sudah lemas dan ukurannya juga tidak besar.“Berdua saja saya potongnya. Walaupun sudah dipotong tapi enggak berubah wujud jadi manusia. Ukuran Babi tetap sama seperti baru ditanggap,” katanya. Setelah dipotong menjadi tiga bagian, kemudian babi tersebut dikubur di kebun tak jauh dari lokasi penemuan awal.“Sekarang sudah dikubur di dekat lokasi penangkapan,” ucapnya. Menanggapi hal itu, Kapolsek Sawangan, AKP Rio Mikael Tobing menegaskan, sampai saat ini fakta yang ditemukan pihaknya adalah hewan tersebut murni babi. “Kalau terkait temuan babi kita bicara faktanya,” ucap dia. Rio mengakui, dia sempat menerima laporan ada warga yang menangkap seekor babi yang diduga babi ngepet. “Nah terkait dengan penanganannya karena dikhawatirkan timbul kerumanan massa, akhirnya kita lakukan pembubaran, sebab sekarang masih pandemi Covid-19,” terangnya. Kemudian, pada warga yang menangkap akhirnya disepakti babi itu untuk dieksekusi siang hari, dan dimakamkan di sekitaran rumah yang melakukan penangkapan. “Soal adanya warga yang sering kehilangan uang kita belum dapat laporannya. Kita pun baru tahu katanya ada yang sering mengalami pencurian. Nah ini akan kami lakukan patroli secara rutin,” ujarnya Lebih lanjut Rio mengatakan, dari fakta yang ada, tidak ditemukan keanehan pada babi tersebut. Secara fisik kondisi babi saat kami temukan babi normal seperti babi hutan dan ukurannya sudah kecil. “Kalau ada yang bilang dari besar terus mengecil faktanya saat anggota kesana ditemukan kecil,” jelasnya. Rio menegaskan, pihaknya tak ingin mengambil kesimpulan hanya berdasarkan cerita yang berkembang di masyarakat. “Kita belum bisa menyimpukan karena faktanya yang kami temukan hanya seekor babi,” ucapnya. Dia berharap, warga tetap tenang dan tidak menimbulkan kegaduhan dengan adanya kejadian tersebut. “Apabila ada yang merasa kecurian agar segera menghubungi aparat supaya segera ditangani,” tutupnya.(rd/dra) Jurnalis : Indra Abertnego Siregar Editor : Fahmi Akbar 

Tags

Terkini