metropolis

H-9 Lebaran Harga Sembako Merangkak Naik

Rabu, 5 Mei 2021 | 08:17 WIB
RADARDEPOK.COM, DEPOK – Bukan menjadi hal mengejutkan jika harga sembako di pasaran terus merangkak naik, menjelang Hari Raya Idul Fitri. Di antaranya harga daging sapi, cabai rawit merah, dan ayam potong di sejumlah pasar tradisional. Yaitu di Pasar Tugu, Pasar Sukatani, dan Kemirimuka. “Iya menurut rekap catatan kami ada beberapa sembako yang naik jelang Lebaran, terutama cabai rawit merah dan daging sapi,” terang Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin)  Kota Depok, Zamrowi Hasan kepada Radar Depok, Selasa (4/5). Berdasarkan data Disperdagin, harga daging sapi di Pasar Sukatani naik Rp5 ribu per kilo, yang sebelumnya Rp130 ribu menjadi Rp135 ribu. Lalu, di Pasar Agung yang mengalami kenaikan harga adalah cabai rawit merah sebesar Rp5 ribu, sebelumnya Rp60 ribu perkilo menjadi Rp65 ribu perkilo. Cabai rawit merah juga naik di Pasar Kemirimuka sebesar Rp2 ribu, sebelumnya Rp60 ribu menjadi Rp 62 ribu. “Di Pasar Tugu cabai rawit merah juga naik Rp10 ribu. Tadinya Rp50 ribu menjadi Rp 60 ribu,” ungkap Zamrowi. Salah satu pedagang sembako di Pasar Musi, Rizki Alfian menerangkan, bahwa yang sudah mengalami kenaikan dalam satu minggu belakangan ini adalah cabai rawit merah, bawang merah dan putih, hinggu telur ayam. “Hanya cabai rawit merah yang naiknya cukup besar, dan tetap bertahan dengan harga tinggi dari sebelum bulan puasa,” terang Rizki di los dagangannya. Dibeberkannya, untuk cabai rawit merah Rp65 ribu hingga Rp70 ribu, hal ini tergantung dari kualitas cabai. Harga bawang merah kini mencapai Rp35 ribu sampai Rp40 ribu. Tapi sekitar dua pekan lalu harganya masih di angka Rp30 ribu. “Kalau bawang naiknya perlahan, dari seribu jadi dua ribu, terus naik ke lima ribu,” bebernya. Menurutunya kenaikan ini sudah menjadi langganan, sehingga bukan satu hal yang mengherankan. Penyebab kenaikan harga biasanya terjadi karena penumpukan yang dilakukan dari pasar induk. Nantinya setelah kebutuhan meningkat akan dikeluarkan. Tak hanya Rizki, seorang pedagang di Pasar Kemirimuka, Indriani menuturkan, kenaikan harga yang terjadi menjelang Lebaran, memang tidak menghilangkan pelanggannya. Namun penurunan jumlah pembelian harus terjadi. “Berkurang pembeli sih tidak. Kan saya ada langganan, seperti yang dagang pecel, masakan padang, tapi ya pesanannya jadi menurun,” tutur Indri. Ia menerangkan, biasanya dari satu pelanggan, dirinya dapat mengeluarkan tujuh sampai delapan kilo cabai rawit merah, tapi saat ini hanya lima sampai tiga kilo saja. Penurunan yung cukup drastis ini tidak dapat dihindari para pedagang sembako di pasar tradisional. (rd/arn)   Jurnalis: Arnet Kelmanutu Editor: M. Agung HR

Tags

Terkini