RADARDEPOK.COM, DEPOK – Melihat situasi di masyarakat akan kebutuhan oksigen yang terus meningkat, Tim Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Depok melakukan peninjauan dan pemantauan, terhadap ketersediaan isi ulang oksigen medis dan obat obatan di Kota Depok.
Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Depok Herlangga Wisnu, mengatakan pihaknya ini untuk mengetahui secara langsung ketersediaan isi ulang oksigen medis dan obat-obatan di Depok, sebab kebutuhan yang terus meningkat.
"Kami mendapat informasi dari beberapa rumah sakit terkait kelangkaan tabung oksigen, selanjutnya kami jajaran intelijen melakukan pemantauan ke lapangan," tegasnya, Rabu (14/7).
Dirinya menjelaskan, pemantauan secara langsung ke lapangan akan secara aktif dilakukan pihaknya, hal ini tentu untuk menjaga Kota Depok agar berangsur pulih. "Saya sudah tegaskan jangan ada yang lakukan penimbunan yang saat ini sangat dibutuhkan masyarakat," tegas Herlangga.
Dari hasil pemantauan yang dilakukan Kejari Depok melalui Tim Intelijen dari tiga toko yang diketahui sebagai pemasok wilayah Depok, dua di antaranya mengalami habis total alias kosong. Kekosongan oksigen terjadi akibat suplier tidak melakukan pengiriman karena kosong atau tidak mencukupi akibat permintaan ditingkatkan.
"Jadi ini hal yang menyebabkan Depok kelangkaan oksigen beberapa hari ini. Karena di toko juga tidak bisa melayani pelanggannya karena habis atau kosong," terang Herlangga.
Lalu, terkait peninjauan obat. Herlangga menerangkan, ketika menyambangi tiga apotek besar di Depok. Meski jawaban bervariatif, namun sekitar 3-5 hari kemarin terjadi kelangkaan obat yang diburu masyarakat. "Alasannya karena suppliernya juga," katanya kepada Radar Depok.
Dirinya mengimbau, kepada masyarakat apabila mendapatkan informasi adanya pedagang atau oknum yang melakukan penimbunan obat-obatan atau oksigen, untuk segera melaporkan kepada kejaksaan atau kepolisian untuk bersama-sama melakukan penindakan jika ditemukan unsur pidan. “Kita melakukan pemantauan, sehingga nanti jika disinyalir ada pelanggaran dan ada pengepul oksigen yang menaikan harga jual, itu kita kerja sama dengan penyidik kepolisian untuk menindak,” tandas Herlangga. (rd/arn)
Jurnalis: Arnet KelmanutuEditor: M. Agung HR