RADARDEPOK.COM - Guna mendongkrak perekonomian masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Pemerintah Kota Depok mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN), agar membiasakan berbelanja produk lokal Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Walikota Depok, Mohammad Idris mengatakan, kepada seluruh ASN Kota Depok dapat menyisihkan penghasilannya, guna mendukung produk-produk UMKM yang ada di Kota Depok. Serta membangkitkan perekonomian masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
"Seluruh Kepala Perangkat Daerah, Camat, dan Lurah diminta untuk mengajak ASN di lingkungan kerja masing-masing untuk menyisihkan penghasilannya atau berdonasi dengan berbelanja produk UMKM Kota Depok," ujar Idris kepada Harian Radar Depok, Kamis (22/7).
Anjuran itu dituangkan walikota dalam Surat Edaran nomor 510/378-DKUM tentang Belanja Produk UMKM Kota Depok tertanggal 21 Juli 2021. UMKM binaan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Komunitas UMKM masing-masing kecamatan, dan Koperasi Depok.
"Produk yang dibeli, akan didistribusikan untuk masyarakat atau aparatur yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman)," ucapnya.
Tidak berhenti sampai disitu, Idris juga meminta para ASN yang sudah membeli produk UMKM Kota Depok dapat mengunggahnya di akun media sosial pribadi. "Jangan lupa menggunakan tag #ASN Depok Peduli dan #Beli Produk UMKM Kota Depok," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DKUM), Mohammad Fitriawan menjelaskan, gerakan membiasakan diri berbelanja produk lokal UMKM tersebut bertujuan meningkatkan kepedulian kepada pelaku UMKM. Di tengah PPKM Darurat ini, teman-teman pelaku UMKM untuk yang bisa jualan online, tidak terlalu terdampak. Tetapi, yang menempati satu tempat tentu mengalami dampak yang lumayan. “Contohnya rumah makan, warung, dan kafe yang dibatasi jam operasional, dan tidak boleh makan di tempat," terangnya kepada Radar Depok, Kamis (22/7).
Dia menambahkan, DKUM menerapkan filosofi memberi kail bukan ikan. Dalam arti menyiapkan para pelaku usaha melalui pemberdayaan dan pengembangan softskill baik melalui pelatihan, motivasi, dan sebagainya.
"Kami sudah menyelenggaralan bazar online dua kali selama pandemi Covid-19. Mudah-mudahan dalam waktu dekat akan diselenggarakan kembali pada akhir Agustus. Jika keadaan normal, fasilitas yang disediakan banyak seperti bazar offline, event, dan pameran," katanya.
Berdasarkan sensus ekonomi yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS), Kota Depok memiliki 160 ribu pelaku UMKM. Tetapi, tidak semua yang ada dalam data tersebut telah terdaftar di dalam data DKUM Kota Depok.
"Kalau jumlah itu kan (Sensus) meliputi semua jenis usaha masyarakat dengan omset yang didefinisikan UMKM. Misalnya tambal ban, jualan buku, laundry, dan lain lain. Kalau prioritas kami pelaku UMKM yang memiliki produk dari bahan yang kemudian diolah. Bisa kraft, fashion, maupun kuliner itu binaan kami," ungkapnya.
Terpisah, Sekretaris Jendral (Sekjen) Asosiasi UMKM Depok, Hery Santoso sangat bersyukur atas gerakan dari pemerintah kota dalam rangka mensejahterakan pelaku UMKM di masa PPKM Darurat.
"Sangat mengapresiasi pemerintah untuk mendukung UMKM. Satu sisi membangkitkan perekonomian masyarakat, dan sisi lainnya menekan pandemi dengan mendistribusikan untuk isoman," tandasnya. (daf/rd)
Jurnalis : Daffa SyafullahEditor : Fahmi Akbar