Mungkin nama Haji Munir belum tersohor di telinga masyarakat. Tapi siapa sangka di usianya yang sudah lanjut namun dirinya masih produktif hingga berinofasi mengolah kulit pohon pisang atau bisa dikenal gedebong pisang menjadi bahan utama usahanya.
Laporan : Arnet Kelmanutu
RADARDEPOK.COM, Munir namanya memang tidak tersohor, tapi dirinya telah menjalin kerjasama dengan beberapa negara tetangga dengan singapura dan malaysia untuk menyebar hasil olahan gedebong pisangnya.
Semua yang diraihnya atas kerja kerasnya dan ketekunannya, sehingga bisa menarik hati para pengusaha UMKM di negeri tetangga.
"Alhamdulillah ini berkat ridho Allah SWT. Saya cuma berusaha bareng istri dan teman teman saya," ungkapannya di sudut Kecamatan Tapos.
Munir telah mengembangkan usahnya sejak tahun 2018 lalu, artinya sudah sekitar 4 tahun mulai menggeluti gedebong pisang yang disulap menjadi camilan harian.
Hal itu terbersit saat dirinya melihat sampah gedebong pisang yang banyak tercecer di belakang kediamannya di kawasan Sawangan. Sambil melihat tutorial dari media sosial, terutama youtube. Ia mulai mengolah gedebong pisang bersama teman hidupnya alias sang istri tercinta.
"Sampah gedebong pisang yang numpuk dibelakang akhirnya saya olah. Saya sambil nonton YouTube buat belajarnya," kata dia saat berbincang dengan Radar Depok.
Dua tahun berjalan, upaya semakin membuahkan hasil yang membuatnya percaya diri. Ketika oada tahun 2020 di saat pengusaha terdampak pandemi. Berbeda denganya, angin segar menghampiri usahanya.
Penawaran datang dari dalam negeri sampai luar negeri. Tentunya sebelum produknya melenggang ke luar negeri, Munir telah mengenalkan kelebihan gedebong pisang ke pasar lokal dan nasional.
"Mungkin tertarik karena banyak manfaatnya ya mas," tutup Munir. (*)
Editor : Junior Williandro