RADARDEPOK.COM, DEPOK – Kabar gembira untuk warga Depok, khususnya yang ingin bepergian ke luar negeri. Sebab, Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI (Kanim) Depok kembali membuka Unit Layanan Paspor (ULP) di Depok Town Square (Detos). Beberapa waktu lalu sempat tutup lantaran pandemi Covid-19.
Kepala Kanim (Kakanim) Kelas I Non TPI Depok, Fahrul Novry Azman mengatakan, pembukaan gerai ULP di Detos ini dimaksudkan untuk memaksimalkan pelayanan pembuatan paspor bagi warga Depok yang hendak bepergian ke luar negeri.
“Kantor ULP ini sudah kami buka kurang lebih seminggu. Lokasinya di samping bekas gerai Satpas SIM Satlantas Polrestro Depok,” kata Fahrul, Kamis (21/4).
Dia mengungkapkan, kenaikan jumlah pemohon paspor di Depok khususnya untuk jamaah Umrah, meningkat sejak Pemerintah Arab Saudi melonggarkan aturan bagi warga negara lain untuk beribadah ke Mekah.
“Untuk mencegah kerumunan di Kanim Depok dan memaksimalkan pelayanan kami akhirnya membuka ULP ini,” ucapnya.
Dia mengungkapkan, sejak pertama dibuka antusias warga yang ingin membuat paspor sangat tinggi, terbukti perharinya pemohon yang datang ke ULP mencapai ratusan orang.
“Perharinya bisa sampai 100 orang yang datang ke ULP, itu diluar yang datang ke Kanim atau mengakses aplikasi keimigrasian,” tuturnya.
Dia menjelaskan, di ULP ini melayani pengurusan pergantian atau permohonan paspor baru warga Depok. terlebih, dengan kehadiran ULP di Detos akan membuat warga senang karena setelah mengurus dokumen warga bisa berbelanja atau sekedar cuci mata di mal.
“Yang pasti kehadiran ULP ini merupakan wujud peningkatan pelayanan kami kepada warga Depok dalam hal pengurusan paspor dan dokumen keimigrasian,” terangnya.
Dia menambahkan, ULP juga tidak hanya berfungsi sebagai pelayanan pengurusan paspor, akan tetapi kehadiran ULP juga menambah luas jangkauan petugas imigrasi dalam melakukan pengawasan orang asing di Depok.
“ULP juga berperan menerapkan pengawasan keimigrasian guna meminimalisir penyalahgunaan paspor. Manfaat lainnya adalah memecah kerumunan pemohon sebab menjadi tersebar ke berbagai lokasi berbeda dan tidak terfokus pada unit utama saja,” tutupnya. (rd/dra)
Jurnalis : Indra Abertnego Siregar
Editor : Junior Williandro