Berawal dari keprihatinan dan kepedulian terhadap Sungai Ciliwung yang melintasi Kota Depok, sejumlah masyarakat yang peduli akan nasib tumpukan sampah pada sungai tersebut kemudian, membentuk suatu komunitas yang diberi nama Trash Hero. Komunitas itu memiliki induk pada tingkatan dunia.
Laporan : Gerard Soeharly
RADARDEPOK.COM, Ceceran sampah di aliran Sungai Ciliwung yang melintasi Kota Depok, selalu menjadi persoalan yang seakan tidak tidak pernah ada habisnya. Pemandangan indah yang harusnya tersaji malah ditukar dengan kumuhnya sampah yang tenggelam didalam air maupun pada pinggir sungai tersebut.
Saling menyalahkan terus dilakukan kebanyakan orang, satu sama lainnya merasa paling benar tanpa menyadari ceceran sampah disana akan terus bertambah banyak jika tidak ada tindakan nyata yang benar-benar dilakukan.
Melihat keadaan itu, salah satu aktifis lingkungan hidup di Kota Depok, William Matakena, merasa teriris hatinya. Dia mengajak kawan seperjuangannya untuk berperan aktif pada persoalan tersebut.
Berangkat dari warung kopi, mereka akhirnya melahirkan Trash Hero Depok yang berinduk di Swiss. Alasannya, mereka lebih meilih untuk menunjukan aksi secara nyata ketimbang saling menyalahkan.
"Trash Hero tidak ada paksaan dan tidak pernah menghakimi siapapun," tegas William kepada Radar Depok, Selasa (12/7).
Pihaknya tengah menyoroti persoalan sungai yang menjadi transportasi sampah sampai ke laut. Karena itu, mereka selalu berupaya menggagalkan perjalanan sampah-sampah itu dengan cara memilah setidaknya sampah plastik yang butuh jutaan tahun untuk terurai kembali.
"Jadi, sampah plastik itu menjadi penyumbang terbesar sampah di laut sekitar 60 persen dan dalam perjalanan ke laut kebanyakan dari sampah itu melewati sungai," tuturnya.
Menurut pria berdarah Maluku itu, pihaknya terus melakukan pemilahan dan pengauditan sampah di Sungai Ciliwung. Selain itu, mereka juga mengajak anak-anak dalam melakukan bersih-bersih Sungai Ciliwung agar rasa peduli terhadap lingkungan terbentuk sejak dini.
"Kami berupaya aksi dan edukasi yang kita lakukan ini berdampak positif, menginspirasi bagi banyak orang dan anak-anak untuk lebih peduli terhadap lingkungannya terutama bahaya sampah plastik bagi kelangsungan mahluk hidup di bumi," terang William. (Bersambung)
Editor : Junior Williandro