RADARDEPOK.COM - Pengamat kebijakan publik, Yusfitriadi meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui, dinas terkaitnya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap tidak berfungsinya 15 lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di Jalan Juanda, Kelurahan Kemirimuka, Kecamatan Beji Kota Depok.
"Tidak berfungsinya fasilitas umum, seperti PJU berimplikasi pada terjadinya kejahatan, kecelakaan, dan masalah sosial, dan ini adalah masalah rutin," ungkapnya kepada Radar Depok, Kamis (1/9).
Baca Juga : Pasir Putih Depok Genjot Pembayaran PBB, Ini Targetnya
Yus-panggilan akrabnya-menegasakan, dinas terkait harus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap salah satu fasilitas umum tersebut.
"Saya pikir ini menyangkut pada kebijakan pemerintah, misalnya, proses pelaksanaan program yang harus sesuai desain kemudian, harus dilakukan pemantauan," tuturnya.
Menurut Yus, dalam membuat suatu program pemerintah harus mengantisipasi terjadinya kemungkinan buruk.
"Karena, pada PJU misalnya, mitra kerja akan selesai sampai proyeknya saja. Nah, pemerintah harus mengambil peran setelah itu dengan monitoring dan evaluasi tadi," terangnya.
Selanjutnya, dia mengajak, anggota legislatif setempat yakni DPRD Kota Depok untuk turut ambil peran dalam persoalan tersebut.
"Peran legislatif itu juga kalau ada fasilitas yang tidak efektif harus memanggil dinas terkait dan menggunakan hak dewannya," sebut Yus.
Kepala UPT PJU Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, Andri Ramdani mengatakan, pihaknya langsung merespon adanya laporan masyarakat terkait peristiwa kecelakaan yang terjadi akibat, minimnya penerangan jalan tersebut.
“Lampunya harus diganti, segera kami tindak lanjuti,” ungkapnya kepada Radar Depok, Rabu (31/8).
Sejauh ini, sebut Andri, Jalan Juanda memiliki 142 lampu PJU yang terpasang pada 71 tiang untuk menyinari jalan tersebut. Sehingga, menghindari terjadinya kecelakaan ataupun aksi kriminal.
“Hasil survei malam yang dilakukan petugas, yang tidak berfungsi ada 15 lampu,” ujarnya.
Menurut dia, tidak berfungsinya lampu PJU pada jalan tersebut diakibatkan sejumlah faktor. Misalnya, korsleting listrik dan masa pada lampu itu telah mencapai batasnya.
“Kemarin yang konsleting sudah ditindaklanjuti, jaringan sudah aman Minggu kemarin sudah diselesaikan,” tutur Andri. (ger/rd)