RADARDEPOK.COM, DEPOK - Salah satu jalan yang biasa dipakai warga hilir mudik, di Kampung Serab, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, mendadak tersendat. Aktifitas warga turut terhambat jadinya. Jalan ditutup pagar beton.
Tembok beton ini juga berdampak pada dua sekolah yang berdekatan dengan lokasi pemagaran, yakni Sekolah Islam Darul Ilmi dan Sekolah Tirtajaya.
Warga RT14/3 Tirtajaya, Muhamad Kasir mengatakan, pemagaran tersebut terjadi pada Kamis (1/9) siang. Saat itu, dia sedang bekerja lalu, mendapatkan informasi terkait pemagaran jalan tersebut. Melihat reaksi warga sekitar, dia mencoba untuk menengahinya.
"Awal mulanya, saya sedang bekerja, terus ada info penutupan jalan. Berhubung Ketua RT sedang sakit jadi saya mewakili agar jangan sampai ada bentrokan antara ibu-ibu yang hadir di lapangan," ungkapnya kepada Radar Depok, Kamis (1/9) malam.
Setahu Kasir, jalan tersebut adalah jalan umum yang memang sudah digunakan warga setempat sejak puluhan tahun untuk mobilitas. Sehingga, warga merasa terganggu dengan adanya penutupan ini.
"Enggak tertutup semua. Kendaraan roda dua dan pejalan kaki masih bisa lewat. Tapi roda empat tidak bisa. Apalagi, truk sampah, pemadam kebakaran, atau ambulans," terangnya.
Mewakili warga setempat, dia berharap, pihak yang menutup jalan itu dapat berbesar hati, bisa kembali membuka akses menuju permukiman. Agar warga dapat beraktifitas kembali seperti sediakala.
"Harapannya dapat dibuka kembali," tukas Kasir.
Lurah Tirtajaya, Mohamad Imron, membenarkan adanya pemagaran jalan tersebut. Dia mengetahui informasi itu dari seorang stafnya. Menurut dia, pemagaran jalan itu sangat berdampak pada aktifitas warga setempat dalam mencari nafkah. Pasalnya, banyak dari mereka yang berprofesi sebagai petani, pemulung, dan pedagang.
"Ini sangat menggangu aktifitas warga sekitar yang berprofesi tidak hanya sebagai petani, pedagang, ataupun pemulung, termaksud anak-anak sekolah," jelasnya.
Sejauh ini, dirinya masih berkoordiansi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, RT/RW, LPM dan instansi pemerintah terkait, guna menemukan solusi dari persoalan tersebut.
"Mudah-mudahan dapat dibuka untuk jalan seperti semula, agar warga masyarakat benar-benar bisa menikmati sirkulasi dari pada jalan itu sendiri," pintanya.
Warga terdampak pemagaran, Edi Kustoyo atau biasa dipanggil Bob mengungkapkan, sudah beberapa hari ini warga setempat mengalami kesulitan dalam melakukan mobilitas termaksud, mencari nafkah. Mirisnya lagi, satu-satunya akses masuk Sekolah Islam Darul Ilmi menjadi terputus akibat, adanya penutupan jalan tersebut.
"Ini jalan yang sehari-hari digunakan warga yang bekerja," sebutnya.