metropolis

Mengenal Seniman Asal Depok, Sulis Listanto (3-Habis) : Aktif Mengajar dengan Mengikuti Perkembangan Zaman

Sabtu, 3 September 2022 | 00:48 WIB
SENIMAN : Sulis Listanto sedang membuat karyanya. ANDIKA EKA/RADAR DEPOK

Seni menapaki perjalanan sejarah yang berkelanjutan. Ia berkembang dan berubah sesuai dengan pemikiran dan tangan-tangan yang menggerakannya.


Laporan : Andika Eka Maulana


RADARDEPOK.COM, Perbedaan dinamika sosial, budaya, ekonomi, politik, serta teknologi terbukti dapat memengaruhi perspektif, ekspresi dalam berkarya, hingga cara para seniman mengenalkan karyanya ke publik.


Jika para seniman senior familiar dengan format galeri, pameran, atau museum seni rupa yang pakem, kebanyakan seniman generasi muda memilih jalan yang lebih fleksibel dan eksploratif.


Sulis Listanto mengatakan beragam media sosial, situs web, hingga yang belakangan ini mulai populer semenjak mobilitas terbatasi oleh pandemi ekshibisi virtual menjadi wadah untuk mempertunjukkan sekaligus membuka ruang interaksi dengan publik.


Mereka memanfaatkan segelintir medium baru untuk menyampaikan karyanya,” ujarnya


Menurutnya, berbeda dengan seniman era 90-an, 80-an, dan sebelumnya yang memiliki pakem tersendiri terhadap nilai yang dianut, seniman masa kini dianggap lebih luwes dalam berkesenian bisa dalam bentuk apapun..


Intinya seni itu terus berkembang, bahkan say sekarang bisa menggunakan aplikasi-aplikasi untuk berkesenian di media sosial,” ucapnya.


Fenomena ini menandakan bahwasanya seni semakin diterima di masyarakat. Sebagai seniman gambar yang lahir di antara dua generasi tersebut, Sulis mengatakan bahwa ini merupakan hal yang positif.


Ketika seni bersentuhan dengan jual beli, seni bersentuhan dengan produk dan industri yang besar, dan itu diamini, dan disenangi, dan dirayakan, sesuatu positif menurut saya, dan ini kita harus merasakannya,” ujarnya.


Sulis melihat bahwa seniman muda memiliki ruang tersendiri untuk bersinar, seperti misalnya melalui media sosial. Mereka dapat meraih popularitas melalui medium tersebut, kemudian turut mengolah komersialisasi karyanya sendiri melalui merchandise atau bentuk-bentuk lainnya.


Bagi Sulis, ini adalah sebuah proses dalam sejarah kesenian. Kedepannya, akan ada perkembangan hingga benturan-benturan yang menarik untuk disaksikan.


Sulis menuturkan, perubahan ini tidak merugikan posisinya. Ia justru merasa diuntungkan karena semakin banyak orang mengenali karyanya pula melalui situs berjejaring.


Ini masih proses, kita mengalaminya dan menyenangkan. Saya juga enggak dirugikan dengan situasi ini, malah diuntungkan karena makin meluas, saya lihat banyak potensi-potensi anak muda dengan karyanya. Menarik,” imbuhnya.

Halaman:

Tags

Terkini