RADARDEPOK.COM - Kelurahan Mekarjaya bersama Lembaga Amil Zakat (LAZ) Zakat Sukses Depok, luncurkan program RW Zero Stunting, Kamis (6/10). Giat yang difokuskan, di Graha Bunga Tanjung RW 11, Kelurahan Mekarjaya, Sukmajaya Kota Depok ini, dihadiri Ketua TP-PKK Kota Depok, Elly Farida dan Staf Ahli Bidang Sumber Daya Manusia dan Kemasyarakatan pada Sekretariat Daerah (Setda) Kota Depok, Diah Sadiah.
Direktur Zakat Sukses Kota Depok, Sunarto Zulkifli mengatakan, LAZ Zakat Sukses ikut berpartisipasi dalam menekan peningkatan angka stunting pada anak di Kota Depok. Melalui program D’Stunting Menara, LAZ Zakat Sukses berperan dalam RW Zero Stunting di Kota Depok. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan, yang menyebabkan pertumbuhan tinggi badan tidak sesuai dengan usianya.
Berdasarkan data sebaran balita penderita stunting dari Bapedda tahun 2022, kurang lebih terdapat 12,3% anak penderita stunting di Kota Depok dan 10% di antaranya berada di wilayah Kecamatan Sukmajaya.
Menurutnya, dalam wacana global Indonesia bagian dari tujuan pembangunan kelanjutan mengentaskan kemiskinan, kelaparan dan kesehatan, pada hari yang sama Wapres RI juga melakukan kegiatan tema stunting.
“Dalam hal ini Kemenag RI adakan Alkom Nasional dengan melibatkan penyuluh agama dalam menurunkan percepatan stanting langsung dipimpin Wapres RI. Karena itu mendukung hal tersebut Zakat Sukses akan menzero kan stunting di Kota Depok khususnya untuk di wilayah Kelurahan Mekar Jaya Kecamatan Sukmajaya ini dengan menjadi RW Zero Stunting,” ujar Sunarto Zulkifli.
Sunarto mengungkapkan, negara sangat mendukung program stunting ini. Sehingga dalam hal ini Zakat Sukses sebagai lembaga non struktural dibawah naungan Kemenag RI fokus dalam penurunan stunting Program zero stunting ini adalah bertujuan sebagai pembangunan kelanjutan. “Selain dapat memberikan keteladanan bagi lembaga lainnya untuk mulai bergerak saat ini juga sebagai bagian tujuan pembangunan kelanjutan mengantarkan kemiskinan kelaparan dan kesehatan,” ucapnya.
Sunarto mengatakan, untuk proses kelanjutan zero stunting ini,adalah berupaya untuk dapat menghasilkan magot sesuatu hama yang diumpankan ke sampah organik supaya dapat diolah dan nanti magot itu sendiri bisa diberikan makan ke ayam petelur.
“Kita targetkan dalam sehari setiap ekor ayam dapat menelur sebanyak 20 butir. Kita saat ini memiliki sebanyal 30 ayam petelur. Nanti pangan ayam dari magot yang sudah kita olah dari sampah orbanik. Sehingga pemberian makanan telur protein tinggi ini dapat menyalurkan anak stanting sehingga membutuhkan gizi yang cukup,” tuturnya.
Ketua PKK Kota Depok, Elly Farida mengatakan, anak-anak cikal bakal anak di masa depan siap menggantikan membuat Indonesia lebih maju dan kuat. “Mulai dari tahun 2021 kita telah menggagas Depok Bebas Stunting non APBD,” ucapnya.
Semua berhasil berjalan dari dukungan CSR BJB dan Pegadaian Syariah sebagai donatur bergerak menggempur wilayah paling tinggi ada di Bojongsari. “Semula anak stanting 6,45 persen dalam setahun kita berhasil menekan hingga sampai 3,35 persen,” papar bunda Elly sebagai tamu undangan acara Program RW Zero Stunting.
Bunda Elly mengungkapkan, untuk di tingkat Kecamatan Sukmajaya dengan enam kelurahan khususnya untuk di Kelurahan Mekarjaya ada RW2 meski perkampungan pemukimannya zero dalam stunting.
“Keberhasilan RW2 Kelurahan Mekarjaya zero stunting ini dengan data memiliki sebanyak 122 balita rata-rata asupan gizi cukup. Keberhasilan ini didukung oleh para ibu-ibu posyandu dan PKK yang bergerak aktif ke lingkungan memberikan edukasi dan advokasi masalah penanganan stunting,” paparnya.
Bunda Elly mengatakan, dengan mengawali kolaborasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok, mengerahkan ribuan dari kader- kader tersebar di 11 kecamatan Depok terendah 3,24 persen stunting di Provinsi Jawa Barat.
“Harapan di 2023 kedepan harus bisa lebih bersyukur dan suskes telah banyak kontribusi penanganan stunting berupa edukasi dan advokasi dengan peran serta semua stakeholder terutama Kecamatan dan Kelurahan dalam upaya pencegahan stunting di wilayah,” tutupnya. (ana/rd)
Jurnalis : Andika Eka
Editor : Fahmi Akbar