RADARDEPOK.COM – Bencana alam banjir, longsor dan angin puting beliung telah memporak porandakan Kota Depok selama 10 bulan ini. Tercatat ada 138 kasus sedari Januari hingga November yang sudah ditangani Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Depok. Jumlah kasus terbanyak terjadi pada Februari dengan 31 kejadian. Sedangkan, yang paling sedikit ada di Agustus dengan satu kasus.
Kepala Seksi Penyuluhan dan Peran serta Masyarakat Damkar, Syarif Hidayat mengatakan, masyarakat Depok mesti bisa menanggulagi bencana, baik saat pra bencana, sedang kejadian maupun pasca terjadinya bencana. Mitigasi kepada masyarakat terkait himbauan bagaimana menghadapi terjadinya bencana, sudah dilakukan Damkar.
“Kami memberikan edukasi kepada masyarakat. Kami juga memberikan himbauan melalui poster, media dinas damkar, penyelamatan dan lainnya,” kata Syarif kepada Harian Radar Depok, Jumat (21/10).
Sementara, Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Kota Depok terbagi menjadi lima unit yang akan mengatasi wilayah cakupan seluas 14,5 kilometer serta dua pos Damkar. “Kantor pusat dibagi menjadi Cipayung, Cinere, Bojongsari, Tapos, Cimanggis. Ada dua pos di merdeka dan balaikota. Kenapa kita tidak 11 UPT, karena kita punya namanya cakup wilayah managemen kebakaran dan kebencanaan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Syarif mengatakan, memiliki kendala dalam anggota personel yang terbatas. Dari 225 personel yang ada, 186 personel di antaranya merupakan petugas langsung yang tersebar di lima UPT dan dua pos.
Syarif berharap, agar masyarakat Depok dapat tangguh dalam mengatasi serta menghadapi bencana. Menurutnya, di usia bumi yang kian menua dan rawan akan bencana alam.
“Harapannya dengan kondisi saat ini, kami berharap masyarakat itu tangguh dalam hal mengatasi dan menghadapi bencana. Penting bagi kita untuk membentuk relawan, melatih karakter masyarakat, bagaimana supaya mereka tidak panik,” tutup Syarif.(mg10)
Tentang Penanganan Bencana di Depok :
Jenis :
-
Banjir
-
Longsor
-
Puting beliung
Rekapitulasi Bencana:
Januari : 22