metropolis

Cuma 5,87 Persen, Inflasi Depok Masih di Bawah Indonesia

Senin, 24 Oktober 2022 | 19:43 WIB
TUNJUKAN :  Seorang penjual sembako di Pasar Agung, Kecamatan Sukmajaya Kota Depok ketika menunjukan minyak goreng yang mengalami kenaikan harga, beberapa waktu lalu. GERARD SOEHARLY/RADAR DEPOK

RADARDEPOK.COM - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Depok mengikuti rapat kordinasi yang dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Senin (24/10). Hasilnya, Kota Depok masih terbialng rendah dari kota lain.

Wakil Walikota Depok sekaligus Wakil Ketua TPID Kota Depok, Imam Budi Hartono mengatakan, hasil rapat kordinasi bersama Kemendagri, Indonesia mengalami inflasi sebesar 5,95 persen pada September. Angka itu masih rendah jika dibandingkan dengan Turki yang mencapai dua digit yakni diatas 80 persen.

"Depok angka inflasi masih dibawah nasional 5,87. Di Pulau Jawa inflasi tertinggi di Kota Kudus sebesar 7,84 persen," ungkapnya kepada Radar Depok, Senin (24/10).

Menurut Imam, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi inflasi meningkat misalnya,  bahan makanan yakni ketersediaan stok komoditas 20 bahan makanan, permasalahan distribusi, dan cuaca yang menyebabkan gagal panen dan tempat penyimpanan atau storage.

"Selanjutnya energi, perkembangan harga minyak global yang berimbas pada seluruh sektor ekonomi," ujarnya.

Dia menjelaskan, ada sejumlah upaya yang dapat dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk menekan naiknya angka inflasi tersebut. Pertama, memantau harga komoditas yang sering muncul menjadi penyebab inflasi.

"Kedua disparitas antar daerah, distribusi barang komunitas menjadi hal penting menjadi pekerjaan yang rutin dilakukan daerah. BPS akan melakukan pemantauan dan melaporkan setiap pekan untuk 90 kota," tutur Imam.

Imam membeberkan, komoditas yang dianggap menjadi faktor kenaikan angka inflasi adalah beras, daging ayam ras, telur ayam ras, cabai merah, bawang merah, cabai rawit, minyak goreng, gula pasir, bawang putih, daging sapi dan tepung terigu. "Dan komunitas pangan terpilih serta menjaga mata rantai distribusinya seperti listrik, bensin, solar, bahan bakar rumah tangga," sebutnya. (ger/rd)

Jurnalis : Gerard Soeharly 

Editor : Fahmi Akbar 

Tags

Terkini