RADARDEPOK.COM, DEPOK - Revitalisasi sejumlah trotoar di jalan besar Kota Depok seperti Margonda dan Kartini, ternyata memiliki sejumlah manfaat lainnya. Misalnya dengan menggelar ajang fashion week seperti yang terjadi di wilayah Sudirman, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Anggota DPRD Kota Depok dari Fraksi PKS, Ade Firmansyah mengatakan, pejalan kaki maupun komunitas lainnya dapat memanfaatkan trotoar di Jalan Margonda Raya atau Jalan Kartini Raya untuk berekspresi. Misalnya membuat gelaran Margonda Fashion Week.
"Saya mengajak komunitas dan masyarakat untuk mengoptimalkan pemanfaatan sesuai peruntukan, sehingga warga Depok bisa lebih sehat, segar, dan bahagia," tuturnya kepada Radar Dpeok, Rabu (16/11).
Menurutnya, komunitas pejalan kaki, pelari hingga pesepeda telah menantikan pedestrian yang lebih representatif, aman, dan manusiawi untuk melakukan sejumlah aktifitas.
"Silahkan saja, bahkan yang lebih bagus dan kreatif bisa dibuat, jadikan pedestrian tersebut surganya pejalan kaki, dan ruang berekspresi," pinta Ade.
Ade mendorong, komunitas maupun pengguna trotoar untuk melakukan kordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan kegiatan positif pada area trotoar. Sehingga, seluruh kegiatan lebih terarah dan tidak menyalahui aturan.
"Semoga pembangunan trotoar ini dapat menyegarkan wajah Margonda, juga sebagai ruang publik yang bermanfaat buat masyarakat luas," bebernya.
Ketua Koalisi Pejalan Kaki (Kopeka), Alfred Sitorus mengatakan, usai revitalisasi trotoar dilakukan, masyarakat Kota Depok dapat memanfaatkannya melakukan sejumlah kegiatan positif.
Misalnya, kata dia, kaum milenial dapat memanfaatkannya untuk menggelar Margonda Fashion Week seperti kegiatan Citayam Fashion Week di kawasan SCBD, Jakarta yang sempat viral beberapa waktu lalu.
"Bisa saja trotoar itu nanti digunakan untuk menggelar kegiatan seperti Citayam Fashion Week di Sudirman yang sempat viral atau dapat diganti namanya menjadi Margonda Fashion Week," ungkapnya kepada Radar Depok, Selasa (15/11).
Menurut Alfred, trotoar dapat digunakan sebagai ruang berekspresi untuk siapapun. Tentunya dengan tidak melanggar peraturan yang telah ditetapkan seperti penggunan kendaraan bermotor pada area trotoar.
"Tidak hanya trotoar saja, ada beberapa fasilitas publik yang juga dapat dimanfaatkan contohnya, jembatan dan zebra cross. Namun, penggunaannya tetap harus mengacu pada peraturan yang ada," ujarnya.
Dia mengapresiasi, Pemkot Depok melalui, Dinas PUPR yang telah memperhatikan fasilitas publik. Hal itu sama saja dalam memberikan ruang berekspresi bagi masyarakat.
"Setelah revitalisasi trotoar itu untuk pejalan kaki dan nantinya yang menggunakan adalah pejalan kaki. Nah, masyarakat dapat menggunakannya untuk menjadikan ruang ekspresi," jelas Alfred.