metropolis

Perempuan dalam Karung di Depok Tinggalkan Empat Anak : jadi Ojol Buat Bantu Keluarga

Rabu, 28 Desember 2022 | 01:30 WIB
PEMAKAMAN : Situasi peristirahatan terakhir korban pembunuhan dalam karung (LH), Jumat (23/12). ASHLEY/RADAR DEPOK

RADARDEPOK.COM, DEPOK - Duka mendalam dirasakan keluarga korban pembunuhan mayat dalam karung berinisial LH, yang ditemukan di bawah jembatan, Kali Wika, Kampung Dedep, Desa Tlajung Udik, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jumat (16/12).


Adik korban, IJ, mengatakan, LH meninggalkan empat anak yang masih duduk di bangku sekolah, dari SD sampai tingkatan SMA. Ada juga yang masih balita. Dua pria, dan dua perempuan.


"Anak yang paling tua umur 19 tahun dan yang bungsu umur empat tahun," kata dia kepada Radar Depok, Jumat (23/12).


LH berasal dari keluarga yang terbilang kekurangan. Suaminya hanya bekerja serabutan. Jelas, untuk kebutuhan dapur akan kurang. Akhirnya, perempuan 41 tahun ini berinisatif mencari tambahan uang. Dia bekerja sebagai pengemudi ojek online (Ojol). Sudah setahun berjalan.


"Sebelumnya almarhum hanya ibu rumah tangga. Kalau narik, paling malam itu pulang pukul 21:00 WIB. Setiap ada orderan masuk, dia langsung bergegas,” tambah dia.


LH merupakan anak keempat dari lima bersaudara. Anak perempuan satu-satunya. Keluarga LH telah menetap di Cilodong selama 25 tahun. Sebelumnya, LH tinggal di daerah Ciracas, Jakarta Timur. “Keluarga almarhum pindah, karena disini dekat dengan kerabat,” imbuh dia.


Ketua RT setempat, Sanin Sanjaya, menjelaskan, sebelum ditemukan tak bernyawa, LH sudah tiga hari tidak pulang. Terkahir kali terlihat pada Rabu (14/12), saat berada dirumah. Kemudian, LH tak bisa dihubungi sekitar pukul 21:30 WIB.


Almarhum Masih chatingan sama anaknya yang nomor dua yang lagi sakit, dia mau minta dibeliin makanan,” jelas Sanin.


Setelah itu, kata Sanin, anggota Polres Bogor mendatangi rumahnya, Jumat (17/12) sekira pukul 21:00 WIB. Kedatangannya guna mengkonfirmasi mengenai sidik jari mayat dalam karung yang diduga jenazah LH.


Mendengar hal tersebut, Sanin langsung menghubungi D yang merupakan kakak tertua LH. D beserta dua saudara lainnya pun bergegas ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, pukul 23:00 WIB. Untuk memastikan jenazah tersebut memang LH.


Sekitar pukul 04:00 WIB, D mengabarkannya, bila benar jenazah yang dimaksud adalah LH.


Saya yakinnya waktu melihat pakaiannya, itu sudah 100 persen benar almarhum,” tutur dia.


Pukul 10:00 WIB, jenazah LH dibawa ke rumah setelah di otopsi oleh tim forensik kepolisian. Usai disalatkan di Musala Nurul Iman, jenazah LH dimakamkan di Pemakaman Tambarehe, sekitar pukul 12:00 WIB.


Pihak kelauarga pun meminta kepada awak media untuk menyampaikan informasi mengenai kejadian tragis ini secara berimbang dan tak dilebih-lebihkan. Sebab, mengindari timbul rasa trauma kepada pihak keluarga, terutama sang anak.

Halaman:

Tags

Terkini