FOKUS: Klub INASP menciptakan atlet panahan untuk masa depan. Foto: Dian/Radar Depok
Olahraga panahan identik dengan berperang dan berburu, hingga dianggap hanya cocok untuk orang dewasa. Tapi kini, panahan justru tengah digandrungi anak-anak untuk menyalurkan hobi atau sekadar bermain dengan teman sebaya.
Laporan: DIAN AFRIANTI KUNTO, Radar Depok
INASP, salah satu klub panahan di daerah Beji, banyak ditemui para atletnya yang belia. Rata-rata berusia 6-12 tahun. Atlet di sini memang tengah menghasilkan prestasi di sejumlah event. Baik tingkat nasional maupun internasional.
Menurut Defrizal Siregar, Presiden INASP, yang membawahi beberapa sekolah penahan, mengakui setiap tahunnya permintaan untuk kelas anak selalu bertambah.
Dikarenakan para orangtua menganggap olahraga ini layak diperkenalkan kepada anak mereka, karena berdampak positif bagi pembentukan karakter.
“Di setiap tahunnya banyak sekali peminat dari usia anak-anak yang bergabung. INASP sendiri membantu perkembangan pencarian bibit atlet panahan. Tidak hanya di Kota Depok melainkan di seluruh Indonesia,” ujar Defrizal.
Setiap gerakan dalam olahraga panahan melatih anak-anak untuk tetap tenang, konsentrasi, berani, tidak pantang menyerah, pengendalian emosi, hingga bermental juara.
Sikap-sikap itu yang umumnya ingin ditanamkan kepada anak-anak sejak dini melalui panahan. Bisa dikatakan, olahraga ini menitikberatkan keseimbangan fisik dan psikis.
“Saya coba lihat anak-anak kan ketenangannya suka kurang. Sedangkan salah satu yang diajarkan panahan itu harus fokus. Value (nilai) yang bisa diambil adanya harmonisasi tubuh, meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotoriknya,” kata Defrizal.
Mantan atlet panahan ini melanjutkan, saat melepas anak panah ke papan target diperlukan konsentrasi yang tinggi dan perhitungan yang matang.
Anak akan dilatih fokus pada satu titik di papan target dengan jarak tertentu hingga berhasil. Sebaliknya, kalau gagal melepaskan anak panah ke papan target, kemampuan analisisnya pun diasah.
“Misalnya, si anak akan berpikir, mengapa anak panah yang dilontarkannya meleset dari sasaran. Untuk membentuk karakter tersebut, semua klub di bawah naungan INASP memang memiliki program latihan melalui beberapa tingkat,” katanya.
Umumnya ada empat tahapan yang harus dilalui, yakni level pre-basic dan level satu untuk melatih ketenangan, level dua untuk melatih konsentrasi, level tiga melatih keberanian, dan level empat menjadi pemenang. Biasanya jika latihan dilakukan dengan rutin, setiap level dapat dilalui dalam waktu tiga bulan.
“Tujuan utama kami tidak mengarahkan anak-anak menjadi atlet. Sebab kebanyakan orangtua yang memasukan anaknya ke klub ini lebih ingin mengejar manfaat yang didapatkan,” tukas Defrizal. (*)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB