KESULITAN: Anggota BMX Street Depok sedang mengecek kondisi sepeda  yang digunakan. Foto: Indah/Radar Depok Setiap komunitas, yang sudah lama berdiri maupun baru pasti pernah mengalami masalah. Terutama dalam memajukan komunitasnya. Mulai dari masalah internal hingga eksternal. Laporan: INDAH DWI KARTIKA, Radar Depok Tak hanya komunitas yang sudah lama berdiri saja yang memiliki kendala. Kendati baru berusia dua tahun, Komunitas BMX Street Depok pun memiliki masalah dan kendala yang dihadapi. Diantaranya, kendala keuangan dan spare part sepeda BMX yang kurang mendukung. “Keuangan sudah pasti, karena rata-rata anggota BMX Street Depok masih pelajar, jadi keuangannya masih berasal dari orang tua masing-masing,” kata Anggota yang dituakan, Muhamad Kotong. Pria berusia 41 tahun itu lalu menceritakan keluh kesahnya selama menjadi anggota komunitas. Disela-selanya berlatih freestyle sepeda BMX, ia mengungkapkan, yang paling menjadi masalah adalah suku cadang. “Biasanya kalau ada masalah di sepeda, kita sebut dengan trouble,” kata Bang Jak -sapaan akrabnya-. Trouble ini dibagi menjadi dua, trouble yang bisa diselesaian sendiri dan tidak bisa diselesaikan sendiri. Jika trouble tersebut masih bisa diselesaikan sendiri dengan bantuan, anggota komunitas yang lain, maka dikerjakan sendiri dengan peralatan seadanya. Oleh karena itu, biasanya sebelum berkumpul beberapa anggota wajib membawa kunci-kunci jika terjadi touble. Seperti,  kunci shock 19, 17,15,dan L. Namun, jika tak bisa diselesaikan sendiri dan harus mengganti suku cadang, maka terpaksa dibawa ke bengkel sepeda. “Sebelum kumpul setidaknya ada tiga anggota yang membawa kunci-kunci standar itu. Bergatian membawanya,” ujarnya. Kata Jak, mencari suku cadang atau spare part untuk sepeda BMX terbilang sulit. Tak banyak toko yang menyediakan suku cadang untuk sepeda tersebut. Apalagi di wilayah Depok. Suku cadang atau spare part tersebut meliputi, rims, bearing, velg, frame, handle brake lever, bar, rotor set dan cap bold menjadi suku cadang yang sulit dicari oleh para pesepeda BMX di wilayah Depok. “Di Depok memang sulit cari suku cadang untuk BMX. Ada satu di Margonda. Kalau suku cadang yang standar paling kita belinya di sana, karena di sana suka nyetok barang,” papar Jak. Tak jarang, anggota BMX Street Depok sampai harus membeli suku cadang lewat online. “Kalau di Margonda tidak ada juga, ya kita pesan lewat online. Biasanya suku cadang BMX itu pusatnya dari Bandung, jadi kita pesan ke sana,” ujar Jak, sambil freestyle dengan sepeda hitamnya.(bersambung)