Senin, 22 Desember 2025

Cijago-Desari Diskonsinyasi

- Kamis, 9 Maret 2017 | 11:00 WIB
DIKEBUT : Pembangunan TolCinere – Jagorawi (Cijago) seksi II di wilayah Kukusan, Beji, Depok, Rabu (8/3) terus dikerjakan.  Foto : Ahmad Fachry/Radar Depok RADAR DEPOK.COM – Proyek pembangunan Tol yang melewati Kota Depok yakni Cinere-Jagorawi (Cijago) dan Depok-Antasari (Desari), hingga kini masih menuai persoalan pembebasan tanah. Masih ada luas lahan yang belum dibebaskan. Ujung-ujungnya, bila tidak ada jalan keluar akan ditempuh jalur hukum alias konsinyasi. Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Depok, Almaini mengatakan untuk pembebasan tol Cijago terbagi atas tiga Seksi yakni seksi I yang telah rampung tahun lalu dan seksi II yang masih tersisa 2% atau 0,96 hektare dari total 5,5 Hektare, sedangkan Seksi III baru akan direncanakan “Maksimal Maret ini untuk seksi II selesai, dan selama ini mereka masih menolak,” katanya saat dihubungi Radar Depok, kemarin. Jika hal 0,96 Ha yang terdiri dari 80 bidang tersebut tetap menolak maka BPN akan melakukan konsinyasi dengan PN Depok. “Namun jika mereka setuju kami tidak akan konsinyasi, ini kendalanya karena tidak ada duitnya saja, kalau ada duitnya mungkin yang punya tanah akan berubah pikiran dan konsinyasi tidak akan dilakukan,” beber Almaini. Saat ini BPN belum melakukan konsinyasi dengan PN Depok, karena pelaksanaan konsinyasi pun membutuhkan dana. Intinya, lanjut Almaini, permasalahannya ada di Kementrian PU yang melakukan penggatian rugi terhadap pembebasan lahan-lahan tersebut. “Pembesasan lahan seksi II ini menghabiskan dana hingga 1,3 Triliun, namun baru dicairkan 1,1 Triliun, sisanya hingga kini belum juga dicairkan,” katanya. Sebelumnya, pembebasan Seksi I tol cijago telah rampung 100 persen pembayaran ganti ruginya sejak tahun lalu. Anggaran pembebasan seksi I mencapai Rp 471 miliar dengan total 1.064 bidang atau seluas 35,02 hektare. Sementara ditanyakan mengenai Depok-Antasari (Desari) Almaini mengatakan, dari total 2870 bidang baru 1.174 bidang yang terbayarkan atau baru 69%, tinggal 1.696 bidang lagi yang belum. “Ini juga terkendala dana, dan kami targetkan April ini selesai untuk pembebasan tol Desari,” kata Almaini. PT Citra Waspphutowa selaku kontraktor yang ditunjuk mengerjakan seksi I ruas tol Antasari-Depok terus mengenjot pengerjaan Simpang Susun Antasari (Antasari Interchange) yang nantinya menjadi salah satu akses ke jalan tol Depok Antasari (Desari). Antasari Interchange ditargetkan akan dapat digunakan sepenuhnya pada 2019 nanti. Sebagai langkah awal, PT Citra Waspphutowa menargetkan konstruksi di Ruas Antasari–Andara sepanjang 3,61 kilometer dapat tuntas pada Mei tahun depan dan beroperasi tiga bulan. Direktur Utama PT Citra Waspphutowa, Tri Agus mengatakan, saat ini konstruksi seksi I sudah mencapai 49 persen dengan tingkat pembebasan lahan sebesar 90 persen dan diharapkan akan terus meningkat. "Kalau tanahnya segera bebas, konstruksi harapan saya bisa ngebut," ujar Tri dalam keterangan tertulisnya belum lama ini. Seperti diketahui, pembangunan jalan tol Desari terbagi dalam 2 seksi. Seksi I memiliki panjang 12 km yang membentang mulai dari jalan Pangeran Antasari hingga jalan Sawangan Depok. Sedangkan seksi II memiliki panjang 9,5 km yang akan melintasi mulai dari Sawangan hingga jalan Bojong Gede, Kabupaten Bogor yang akan dikerjakan sekitar 10 tahun mendatang. Menurut Tri, tidak ada kesulitan dalam pekerjaan konstruksi karena yang paling menghambat adalah masalah pembebasan lahan. "Pembebasan lahan terbilang sangat lambat, baik di tahap I atau tahap II. Dan, ini berdampak pada jadwal konstruksi," tambah Tri.(ade)  

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X