RELIGIUS : Pegawai PUPR saat melaksanakan pengajian disalah satu ruangan lantai tiga PUPR, kemarin. Foto: Dicky /Radar Depok RADAR DEPOK.COM –ASN dan Darma Wanita Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok, gelar pengajian bersama kemarin. Selain menambah, meningkatkan keimanan dan kataqwaan, pengajian ini sejalan dengan visi dan misi Kota Depok, mewujudkan Depok sebagai kota religius. Kepala PUPR Kota Depok, Manto Jorghi mengatakan, pengajian bersama merupakan salah satu bentuk implementasi guna mewujudkan Depok sebagai kota religus. Pihaknya mengajak kepada pegawai dan Darma Wanita guna duduk bersama mendengarkan ilmu keagamaan guna diimplementasikan dalam kehidupan keseharian pegawai dan Darma Wanita. “Pengajian bersama yang kami laksanakan sesuai dengan arahan Walikota Depok,” ujar Manto kepada Radar Depok, kemarin. Manto menjelaskan, pengajian bersama akan dilaksanakan selama dua minggu sekali pada minggu pertama dan minggu ketiga. Selain meningkatkan ilmu keagamaan, ada beberapa hikmah yang dapat diambil pegawai. Salah satunya, meningkatkan tali silahturahmi dan rasa persaudaraan antar pegawai dan Darma Wanita di lingkungan PUPR. Dengan adanya kebersamaan ditubuh pegawai, akan memberikan dampak positif terhadap kinerja PUPR dalam memberikan dan melayani masyakarat. Sekretaris PUPR, Supomo mengungkapkan, pengajian bersama PUPR merupakan salah satu agenda yang dibuat guna mengisi waktu kosong yang sebelumnya dilaksanakan guna apel bersama. Saat ini, apel bersama hanya dilaksanakan pada Senin dan Jumat ditiap minggunya. Sehingga, pada Selasa hingga Kamis digunakan untuk melaksanakan kegiatan lainnya. Diantaranya, melaksanakan pengajian bersama, pembinaan pegawai, pembinaan internal bidang, dan beberapa kegiatan lainnya. Tidak hanya itu, sambung Supomo selain melaksanakan pengajian bersama, pegawai PUPR tidak lupa melaksanakan salat fardu berjamaan, sebagai salah satu bentuk dari implementasi pengajian bersama dan sesuai arahan Walikota Depok. Supomo mengatakan, tidak semua pegawai PUPR melaksanakan pengajian bersama. Karena, sebagian pegawai bersentuhan langsung dengan masyarakat. “Apabila semua pegawai ikut dilibatkan dalam pengajian, dikhawatirkan akan mengganggu pelayanan yang bersentuhan masyarakat,” tutup Supomo. (dic)