RADAR DEPOK.COM – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok berkomitmen meningkatkan pelayanan uji kelayakan kendaraan bermotor atau Uji KIR. Pada 2016, Dishub telah mengujui 40.127 kendaraan dan mengalami peningkatan dalam pengujian dari tahun sebelumnya. Kepala UPT Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) pada Dishub, Muhammad Yusuf, mengatakan, dalam melaksanakan ujir KIR, pihaknya telah menjalankan sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan sesuai Peraturan Pemerintah No.55 Tahun 2012. “Pelaksanaan Uji KIR kami menerapkan SOP, profesionalitas dan pelayanan prima,” ujar Yusuf kepada Radar Depok. Setiap tahunnya jumlah kendaraan yang melaksanakan ujir KIR mengalami peningkatan. Pada 2016, UPT PKB telah menguji 40.127. Sedangkan pada 2014 sebanyak 43.643 kendaraan dan 2015 43.753 kendaraan. Yusuf menambahkan, pada 2016 untuk kendaraan yang memiliki beban kurang dari 5 ribu Kg telah diuji sebanyak 33.977, kendaraan dengan beban 5 ribu hingga 10 ribu Kg mencapai 5.725. Kendaraan beban 10 ribu Kg hingga 15 ribu Kg sebanyak 151 kendaraan, kendaraan beban 15 ribu Kg hingga 20 ribu Kg sebanyak 107 kendaraan, dan kendaraan beban lebih dari 20 ribu Kg sebanyak 167 kendaraan. “Kami tidak hanya melayani uji KIR untuk kendaraan di wilayah Kota Depok. Di luar Depok tetap kami layani dengan melampirkan surat numpang uji dari wilayah asal,” kata Yusuf. Kabag Tata Usaha UPT PKB, Audi Wirasaputra, menyatakan, ada sejumlah alur yang harus dilalui pemohon uji KIR. Pertama, melaksanakan proses administrasi, pemeriksaan fisik kendaraan seperti body, interior kendaraan hingga wipper. Setelah itu, kendaraan pemohon melaksanakan uji emisi atau gas buang kendaraan. Setelah lolos uji emisi, sambung Audi, kendaraan pemohon akan melaksanakan pemeriksaan load test guna mengukur berat kendaraan, pemeriksaan rem kendaraan, melakukan tes kecepatan kendaraan guna melihat speedometer, lampu utama, dan pemeriksaan kondisi fisik bagian bawah kendaraan, seperti gardan, propeller shaft, kaki-kai, dan beberapa hal lainnya. “Semua kendaraan diuji dengan menggunakan sistem digitalisasi melalui komputerisasi. Sehingga hasilnya dapat dilihat melalui layar monitor yang tersedia,” kata Audi. (dic)