BUTUH BANTUAN : Raisa saat memperlihatkan kanker payudara stadium tiga, yang kini lukanya pecah, kemarin. Foto:Dicky/Radar Depok RADAR DEPOK.COM – Raisa hanya bisa berserah kepada-Nya. Perempuan satu anak ini divonis menderita penyakit kanker payudara stadium tiga. Penderitaan perempuan berusia 23 tahun belum berhenti disitu. Luka di kanker payudaranya mengalami pecah kemarin, sehingga butuh penanganan serius. Namun kasiahnya, warga Jalan SMP Prisma R04/9 Kelurahan Mampang, Pancoranmas tidak memiliki dana, dan pun BPJS kesehatan miliknnya mengalami masalah. Raisa mengatakan, selama tiga tahun harus berjuang dengan salah satu penyakit ganas, yakni kanker payudara. Selama tiga tahun berbagai upaya telah dilakukan, guna sembuh dari penyakit yang paling dihindari kaum perempuan. Kanker payudara telah menggerogoti payudara dibagian kiri tubuhnya. “Sudah tiga tahun saya menderita, untuk penyembuhan kami dibantu dana sosial dari orang lain,” ujar Raisa kepada Radar Depok, kemarin. Raisa mengungkapkan, guna mejalani penyembuhan, dia hanya bisa berdoa dan berharap mukjizat Tuhan. Menurutnya, jaminan sosial yang dimiliki sudah lama mengalami masalah karena tidak dibayarkan. Belum lagi, suaminya belum memiliki pekerjaan yang tetap dan masih serabutan. Kini, kanker payudaranya sudah memasuki stadium tiga, ditambah lagi luka dibagian payudara mengalami pecah dan butuh penanganan medis. Salah seorang peduli penyakit Raisa, Febriana Ari Susanti menuturkan, penyakit yang diderita Raisa sangat memprihatinkan. Untuk itu, dia bersama dengan temannya melakukan penggalangan dana untuk pengobatan dan medoakan Raisa dapat sembuh dari penyakit yang diderita. “Saya dapat kabar bahwa luka di payudara Raisa pecah, dan itu butuh penanganan serius,” terang Febriana. Febriana berharap, Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Kesehatan dapat segera membantu dalam penanganan penyakit kanker payudara stadium tiga Raisa. Apabila terus dibiarkan dan tidak segera dilakukan penanganan serius, bukan tidak mungkin penyakit yang dialami Raisa akan semain memburuk. “Dalam memberikan pertolongan jangan pandang bulu, karena ini menyangkut kesehatan masyarakat Kota Depok,” tutup Febriana. (dic)