RADAR DEPOK.COM - 30 menit pria yang mengenakan safari berkelir biru dongker  sudah bete menunggu. Hotel Bumi Wiyata yang diagendakan menjadi tempat Penyusunan Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Depok tahun 2016-2021, sekira pukul 08:00 WIB masih juga sepi, kemarin. Mimik wajah pentolan wakil rakyat Depok ini semakin sejadinya, saat mendengar acara dibatalkan tanpa pemberitahuan. “Saya datang malah sepi, nggak benar ini,” tegas dengan nada marah Ketua DPRD Depok, Hendrik Tangke Allo kepada Harian Radar Depok, di pelataran Hotel Bumi Wiyata, Rabu (9/8). HTA -sapaan akrab Hendrik- menyebutkan, undangan musyawarah RPJMD tahun 2016-2021 Kota Depok, yang telah disebar dan dijadwalkan dilaksanakan hari ini (kemarin), masa dibatalkan tanpa pemberitahuan sama sekali.  Terlebih lagi, kata HTA di lokasi Aparatur Sipil Negara (ASN) Depok tidak ada, khususnya Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda). “Saya datang atas undangan resmi dan dijadwalkan serta diminta sambutan Pemkot Depok, tapi di lokasi sama sekali tidak ada kegiatan. Sampai saya menunggu 30 menit juga masih sepi,” kata bapak anak dua itu. Seharusnya, sambung politisi berlambang Banteng Moncong Putih ini kalau rapat tidak jadi, ada pemberitahuan sejak semalam. Karena banyak kegiatan yang terpaksa diundur hanya demi kepentingan RPJMD ini. Melihat kondisi mental seperti ini tentunya membuat suasana tidak enak. Apalagi, sejauh ini jajaran anggota DPRD tengah berusaha membangun keharmonisan dalam pembangunan untuk kepentingan masyarakat Depok. “Kalau suasanannya seperti ini sangat disayangkan,” ungkap Hendrik langsung pergi meninggalkan lokasi. Menimpali hal ini, Kepala Balitbangda, Hardiono mengaku, sudah menyelesaikan persoalan dibatalkannya pembahasan RPJMD 2016-2021 di Hotel Bumi Wiyata. “Sudah clear tadi ketemu pak Hendrik Tangke Allo,” ucap Hardiono. Menurutnya, pelaksanaan pembahasan RPJMD akan dilaksanakan besok (Hari ini). Sekalian pembahasan Musrenbang di tempat yang sama. “Besok Musrenbang di Hotel Bumi Wiyata, pukul 08.00 sampai 12.00 WIB,” bebernya. Hardiono menjelaskan, gagalnya pembahasan tersebut, karena Walikota dan Wakil Walikota menerima penghargaan piala Adipura di Jakarta, sehingga tidak ada kabar lagi terkait pembahasan tersebut.(irw)