Senin, 22 Desember 2025

Korsel Bantu PNJ Via ICT

- Selasa, 8 Agustus 2017 | 13:16 WIB
PERHATIAN : Non Government Organization (NGO) Korean Society For Rehabilitation of Persons With Disabiliti (KSRPD) memberikan bantuan kepada mahasiswa berkebutuhan khusus di Politeknik Negeri Jakarta (PNJ). Foto : Febrina/Radar Depok RADAR DEPOK.COM – Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), dapat bantuan dari salah satu NGO Korea Selatan (Korsel) dalam pelaksanaan program Information and Communication Technology) (ICT), kemarin. Bantuan tersebut diberikan kepada mahasiswa berkebutuhan khusus yang kuliah di PNJ. Tercatat ada sekitar 79 mahasiswa berkebutuhan khusus yang belajar di PNJ. Umumnya jurusan yang diambil adalah strata diploma 3 Management Pemasaran. Bahkan sekitar 60 persennya usai lulus bekerja di berbagai perusahaan. Direktur PNJ Abdillah mengatakan, yang dibantu Non Government Organization (NGO) Korean Society For Rehabilitation of Persons With Disabiliti (KSRPD), yaitu program studi mahasiswa yang berkebutuhan khusus. "Bentuknya pelatihan kerjasama ICT. Jadi kemampuan komputer yang dilatih termasuk juga sosial skill seperti office manner atau kelakuan yang baik di kantor," ujar Abdillah kepada Harian Radar Depok, kemarin. Dia mengklaim, jika pihaknya adalah satu-satunya perguruan tinggi negeri yang memberikan kesempatan kepada anak berkebutuhan khusus untuk ikuti pendidikan di perguruan tinggi.  "Yang sudah lulus ada 20 orang. Setiap tahun kami tetap terima mahasiswa berkebutuhan khusus. Ini sudah tahun kedua kelulusan," tambahnya. Usai lulus, lanjut Abdillah pihak kampus juga menyalurkan mahasiswa berkebutuhan khusus ke dunia pekerjaan. Untuk mendukung kegiatan belajar bagi mahasiswa ABK, pihaknya juga melengkapi dengan sarana dan pra sarana yang dibutuhkan. “Kami menjalin kersama dengan perusahaan, akses disesuaikan,” tegasnya. Sementara, Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna yang turut hadir dalam kegiatan ini mengapresiasi hal yang sudah dilakukan PNJ. Menurutnya, kegiatan program ICT bagi anak berkebutuhan khusus perlu dicontoh oleh universitas lain. "Ini sebuah inovasi yang dilakukan perguruan tinggi negeri. Saya atas nama pribadi dan pemerintah mengapresiasi. Ini ternyata pertama kali baru ada di Indonesia dan di Depok, akan kami kembangkan," katanya. Ia pun menilai ruang belajar pelatihan ICT juga dinilai sudah mumpuni. Ruangan pelatihan nya sangat representatif. Apresiasi kepada pengajar yang dengan sabar mendidik dan juga persatuan orangtua siswa yang sudah mampu mengajak negara lain untuk bekerja sama dengan pihak kampus. "Pemkot sangat mendukung sekali. Saya juga lihat pihak kampus PNJ juga sudah siap akan sarana dan prasarana untuk mahasiswa ABK nya," ucapnya. Masih dilokasi yang sama, Vice President Korean Society For Rehabilitation of Persons With Disabiliti (KSRPD), Naa Woon-Hwan mengatakan, sudah beberapa kali mengunjungi PNJ. Maksud kedatangannya kali ini adalah untuk  melihat program ICT disini seperti apa. "Setelah melihat secara langsung apakah ada yang bisa dikembangkan disini. Dengan harapan setelah mereka latihan  dapat bekerja dan hidup dari pekerjaan itu," tegasnya. Dia mencontohkan, di Korea pelatihan ICT wajib dilakukan hingga SMA. Oleh karena itu di Indonesia khususnya di Depok ini sudah diterapkan dan banyak prestasinya. "Setelah lulus dari kampus ketika mencari pekerjaan dibantu negara dan difasilitasi oleh negara," tandas Naa Woon-Hwan.(ina)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X