Senin, 22 Desember 2025

Keluarga Nggak Yakin Faisal Membunuh Anaknya

- Jumat, 11 Agustus 2017 | 09:12 WIB
SEDIH : Ketua RT5/8 Kelurahan RJB, Pancoranmas (kiri) mendampingi ibu terduga pelaku sujania (kanan). Foto : Indra/Radar Depok RADAR DEPOK.COM – Sujania Wati, ibu terduga pelaku pembunuhan anaknya sendiri Faisal Amir di Tower Dahlia 10 KP, Apartemen Gading Nias, Jalan Pegangsaan Dua, Jakarta Utara. Tak menduga kalau anaknya itu tega menghabisi nyawa cucunya. Sebab saat kejadian, Faisal mengaku cucunya meninggal karena sesak nafas. Ditemui Radar Depok di RT4/5 Kelurahan/Kecamatan Cipayung, Sujania Wati menyatakan, dia baru tahu perihal kematian cucunya, setelah dihubungi Faisal pada saat kejadian Selasa (8/8). Dalam sambungan via selular Faisal mengatakan, anaknya sesak nafas dan meninggal. Namun, karena kediaman Sujania jauh dari apartemen Faisal. Dia menyarankan agar Faisal membawa anaknya kerumah sakit terdekat dahulu sebelum mereka datang. Namun, Faisal mengatakan tidak sempat lagi karena anaknya sudah keburu meninggal. Sujania tak percaya kalau Faisal tega membunuh anaknya. Pasalnya Faisal dikenal bukan orang yang tempramen malahan sangat sayang pada istri dan anak – anaknya. “Waktu kejadian Faisal nelfon saya, anaknya katanya nyesek,   gara–gara ketutupan bantal. Dia dibawa ke Polsek Kelapa Gading, ya saya gak tahu juga bener atau tidak anak saya membunuh. Soalnya saat kejadian tidak ada saksi,“ ucap Sujania , Kamis (10/8) kepada Harian Radar Depok. Di tempat yang sama,  TI istri Faisal juga mengatakan hal yang sama denga mertuanya. Ti mengungkapkan, tidak ada cekcok maupun konflik antara dia dengan Faisal sebelum kejadian pembunuhan itu terjadi. Dia mengakui, memang jarang pulang kerumah diakibatkan kesibukan kerjanya. Tapi sebelum bekerja di Sunter, dia sudah terlebih dahulu merundingkan supaya tidak usah pulang setiap hari. Faisal-lah yang menyarankan, agar dia tidak usah pulang pergi dari tempat kerjanya di bilangan Sunter menuju apartemen di Kelapa Gading. Setelah kejadian TI mengaku, sudah bertemu dengan Faisal di Polsek Kelapa Gading. Faisal berkisah, kepalanya masih pusing, dan dia memaklumi. Meningat, sebelum punya anak, menurut TI, Faisal memang kerap terkena sakit kepala yang mengakibatkan badanya susah bergerak dan sering tidur. “Tidak ada masalah, atau cekcok, dia gak pernah marah sama saya, dia gak pernah kasar. Pas ketemu di polsek dia bilang kepalanya lagi pusing, sebelum punya anak udah kaya gitu,” ucap TI. Ketika ditanya tanggapanya mengenai kematian anaknya, TI mengungkapkan, memaklumi kejadian ini. Dia berasumsi bahwa kematian anaknya bukanlah kesengajaan suaminya, karena memang suaminya sudah sering terserang sakit kepala. Biasanya kalau sakit kepala pasti tidur dan sulit untuk dibangunkan. “Mungkin dia mau kasih susu anak, karena tidak kuat akhirnya botol susunya di ganjel pakai bantal. Mungkin karena sakit dia tidak sadar bantalnya ke geser. Kalau sudah tidur susah bangun dan bergeraak. Mungkin saja tidak sengaja, saya blum yakin dia membunuh anak sendiri,” tutup TI. Terpisah, sebelum Faisal bersama keluarga pindah ke Cipayung. Ternyata sempat tinggal di RT5/8 Kelurahan Rangkapanjaya Baru (RJB), Pancoranmas. Ketua RT5/8 RJB, Jayadi membenarkan, Faisal Amir adalah benar warganya. Namun, tersangka sudah dua tahun yang lalu pindah dari wilayahnya, sekitar 2015. Dia berasusmsi  setelah pindah, tersangka tidak mengubah alamat di KTP-nya sampai saat ini. “Pelaku pernah mengontrak di daerah sini sejak 2014 sampai 2015, setelah nya pindah di Kampung Benda Barat. Setelah pindah, gak pernah ada komunikasi, dan gak bertemu lagi,” ucapa Jayadi,kepada Harian Radar Depok. Jayadi juga mengungkapkan, saat masih tinggal di wilayahnya,   Faisal  masih lajang dan belum memiliki keluarga sendiri. Faisal diketahui tinggal bersama almarhum ayahnya, dan ibunya beserta seorang kakak dan tiga orang adiknya. Kesibukan Faisal selama mengontrak di RT5/8 adalah membantu usaha penjualan teh milik ibunya. Jayadi terkejut, dan tidak menyangka Faisal tega membunuh anaknya sendiri yang masih bayi. Pasalnya, selama mengontrak di wilayahnya, Faisal Amri dikenal sebagai sosok yang ramah, sopan dan sayang terhadap keluarganya. “Orangnya baik-baik aja, dan suka gaul dengan anak-anak sini. orangnya ramah banget sopan. Kami juga kaget ada berita ini. Dulu sewaktu bapaknya masih hidup lancar banget usaha tehnya, setelah bapaknya meninggal langsung surut hingga mobilnya terjual,“ beber Jayadi.(cr1)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X