RADAR DEPOK.COM – Adanya isu tentang beredarnya garam bercampur kaca ditengah tingginya harga garam, menjadi perhatian publik. Kemarin, demi menghindari keresahan warga, Unit Pelaksana Teknis (Upt) Pasar Kemirimuka melaksanakan sidak garam oplosan. Hasilnya, tidak ditemukan garam yang diduga oplosan di pasar tersebut.
Kepala Upt Pasar Kemirimuka, Sutisna mengatakan, adanya informasi terkait beredarnya di garam oplosan yang diduga dicampur pecahan kaca. UPT Pasar Kemirimuka melaksanakan sidak guna mengantisipasi beredarnya garam oplosan di kalangan pedagang Pasar Kemirimuka.
“Kami telah memeriksa sejumlah pedagang terkait garam yang diduga oplosan,” ujar Sutisna kepada Radar Depok, kemarin.
Sutisna menjelaskan, dari hasil penelusuran disejumlah pedagang, pihaknya tidak menemukan jenis merek garam, yang diduga oplosan di jual pedagang Pasar Kemirimuka. Menurutnya, bukan tidak mungkin garam yang diduga oplosan dapat masuk di Kota Depok, dikarenakan Depok merupakan kota penyangga DKI Jakarta dan Provinsi Banten.
Sutisna mengungkapkan, harga garam di Pasar Kemirimuka masih terbilang tinggi, dikarenakan pasokan garam yang dimiliki pedagang belum stabil. Sutisna menambahkan, apabila pasokan garam sudah stabil, dia optimis harga garam akan kembali normal.
“Kami akan terus melakukan monitoring terhadap ketersediaan garam,” terang Sutisna.
Sementara itu, salah seorang pedagang Pasar Kemirimuka, Hadi menuturkan, adanya isu garam oplosan membuat dia, dan beberapa langganannya merasa resah. Menurutnya, garam oplosan yang sempat mencuat tercampur dengan pecahan kaca. Hal itu akan membahayakan masyarakat pengguna garam. “Cukup resah ditengah garam langka ada saja yang mencoba untuk membuat oplosan,” ucap Hadi.(dic)