ADE/RADAR DEPOK
BENTROK: Puluhan demonstran terlibat bentrokan dengan aparat keamaan saat menggelar aksi di depan kantor PT. PLN (persero) TJBB, Kelurahan Gandul, Cinere. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian Simulasi Ancaman Bom dan Penanganan Huru Hara PT. PLN (persero) TJBB
DEPOK–Puluhan aparat keamanan gabungan dari Brimob Mabes Polri, Polresta Depok dan Satuan Pengamanan (Satpam), berjaga di depan pintu masuk kantor PT PLN (persero) Transmisi Jawa Bagian Barat (TJBB), Kelurahan Gandul, Cinere, Kamis (7/9).
Pengamanan tersebut sejak pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Sekitar pukul 09.00 WIB, yel-yel teriakan massa kurang lebih berjumlah ratusan, sayup-sayup terdengar. Selang beberapa menit, massa membentangkan spanduk selebar barisan massa sembari dikawal aparat kepolisian.
Tak hanya yel-yel, massa juga membawa spanduk panjang yang bertuliskan “Tolak Upah Murah” dan diikuti tanda tangan seluruh peserta aksi. Sementara, didepan gerbang puluhan aparat keamanan internal PLN bekerja sama dengan aparat kepolisian dari Polresta Depok, telah berjaga guna menghalau para demonstran.
Demonstran yang merasa dihalangi petugas keamanan, berhenti dan melakukan orasi selama beberapa menit, agar diperbolehkan masuk untuk bertemu dengan pimpinan PT PLN (persero) TJBB terkait kesejahteraannya.
Koordinator aksi, Kuryono mengatakan, PT PLN (persero) TJBB dianggap tidak manusiawi dalam memperkerjakan karyawannya. Pasalnya, selain gaji yang tidak sesuai, tuntutan pekerjaan yang membuatnya sering pulang larut malam, membuat ia dan teman-temannya tidak terima.
“Kami tidak terima, kalau tuntutan pekerjaan ditambah, maka gaji kami harus dinaikkan,” kata Kuryono kepada Harian Radar Depok, kemarin.
Tim negosiasi dari Polresta Depok yang dipimpin Aiptu Ahmat Kaelani, mendatangi massa aksi dan bernegosiasi. Karena massa aksi yang mulai memanas dengan teriakkan, dan yel yel yang semakin deras.
Setelah sedikit bernegosiasi dilapangan, terlihat beberapa perwakilan diperbolehkan masuk ke kantor guna menemui pejabat setempat. Dengan pengawalan ketat aparat kemanan, perwakilan demonstran tersebut dipandu untuk memasuki kantor.
Sementara itu, demonstran diluar tetap melakukan orasi dan meneriakkan yel-yel. Sempat terjadi gesekkan, karena para demonstran memaksa untuk masuk kedalam kantor. Namun berhasil dihalau oleh petugas pengamanan.
Setelah perwakilan demonstran kembali kekerumunan massa, aksi semakin memanas. Diketahui, usulan yang mereka ajukan terkait kenaikan upah tidak dapat dikabulkan pejabat setempat. Petugas pengamanan kembali ditambah, kali ini aparat kepolisian lengkap dengan tameng dan tongkat maju kedepan. Guna menghalau massa yang mulai agresif, karena mulai melempar benda-benda yang ada disekitar.
Kasat Sabhara Polresta Depok, Kompol Subandi, memperingatkan para demonstran untuk membubarkan diri dan kembali bekerja. “Atas nama undang-undang kami Kepolisian Negara Republik Indonesia, menghimbau agar saudara membubarkan diri karena telah mengganggu ketertiban umun, jika tidak maka kami akan mengambil tindakan tegas,” ucap Subandi melalui pengeras suara.
Bukan membubarkan diri, massa malah membakar ban didepan barisan aparat keamanan. Situasi semakin panas, hingga aparat kepolisian terpaksa menembakkan gas air mata kearah demonstran. Salah satu demonstran yang dianggap sebagai provokator berhasil diamankan pihak kepolisian.
Merasa ada temannya yang ditangkap, aksi kembali memanas, hingga tiga motor raimas memukul mundur para demonstran dan melepaskan tembakan keudara sebanyak tiga kali. Selang beberapa saat para demonstran membubarkan diri, namun aparat kepolisian menemukan benda mencurigakan berupa tas yang tergeletak di depan gerbang kantor PT PLN TJBB.
Tim gegana dari Brimob Mabes Polri diturunkan memeriksa tas ransel berwarna merah, yang diduga bahan peledak. Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata benar, benda tersebut merupakan bahan peledak. Tim gegana pun meledakkan benda tersebut dilokasi.
Setelah situasi dirasa aman, Kompol Subandi memerintahkan seluruh pasukan untuk melakukan apel konsolidasi, dan menyatakan Simulasi Ancaman Bom dan Penanganan Huru Hara di PT. PLN (persero) TJBB telah selesai.
Plt Deputi Manager Lingkungan dan Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), PT. PLN (persero) TJBB, Darul Irfan mengatakan, kegiatan tersebut merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan, dalam rangka meningkatkan kinerja LK2.
“jJuga sebagai referensi jika kejadian sesungguhnya terjadi, bisa cepat teratasi,” katanya didampingi Supervisor K3, Hudi dan Supervisor Keamanan, Agus Sulaeman. (ade)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB