IRWAN/ RADAR DEPOK
MENUNGGU : Perwakilan warga yang terkena dampak SSA saat menunggu di Gedung DPRD Kota Depok, kemarin.
DEPOK-Ketua DPRD Kota Depok Hendrik Tangke Allo, menilai program ujicoba SSA yang sudah diterapkan bukanlah sebuah solusi mengurangi kemacetan di Depok. “Jadi tambahan masalah baru yang ditimbulkan masyarakat sekitar dirugikan,” ungkap Politikus PDI Perjuangan.
Untuk itu, pria yang disapa HTA ini memita Pemkot Depok jujur dan realistis tentang fakta di lapangan, kalau memang hasil dari ujicoba tidak maksimal seperti yang diharapkan dan tetap macet. Maka dia meminta agar program SSA dihentikan dan dikembalikan seperti semula.
“Kalau memang hasil dari SSA tidak maksimal dan tetap macet di sana- sini, sudah kembalikan ke awal, biar ekonomi masyarakat sekitar tidak terganggu,” kata HTA kepada Harian Radar Depok, kemarin.
Pemkot Depok harus berfikir dan jangan mengabaikan persoalan ini. Sebab, masyarakat merugi karena hasil usaha dagangnnya tidak seramai sebelum SSA diterapkan.
Lalu jalan-jalan alternatif seperti Lio dan Perumnas Depok 1 mengalami kemacetan dan rawan kecelakaan, ini kata dia, masalah baru. Jangan hanya mendengarkan masyarakat yang tinggal di Tapos, Sukmajaya, Sawangan dan Bojongsari yang bicara, karena yang merasakan imbasnya langsung dari penerapan SSA itu adalah masyarakat sekitar.
“Masyarakat Kampung Lio, Kampung Sawah, Perumnas Depok 1 dan Depok Jaya, mereka yang merasakan imbasnya langsung dan paling sangat dirugikan. Mana ini konstituen saya, dapil saya, apa SSA ini sengaja mau sabotase konstituen saya,” tegas dia.
Terkait hasil evaluasi ujicoba SSA, yang dinilai signifikan selama satu bulan. Dengan mengacu tiga parameter yakni waktu tempuh, tingkat rata-rata kecepatan dan panjang antrian kendaraan.
HTA menegaskan, hasil penilaian evaluasi diwaktu senggang dan tidak terjadi kemacetan. Sedangkan yang merasakan masyarkat sekitar. “Anak saya yang SD saja tau kok kalau sekarang jadi tambah macet,” katanya.
Jika Pemkot Depok tetap memaksakan penerapan SSA, maka Pemkot harus terlebih dahulu membangun Jembatan Penyebrangan Orang (JPO), membongkar pembatas jalan serta fasilitas pendukung lainnya di sepanjang ruas jalan penerapan SSA.
“Kalau itu tidak dilakukan, ya gak akan bisa, karena memang belum siap. Jadi solusi dari saya baiknya stop dulu. Gak ada salahnya kan mundur dulu, artinya dikembalikan seperti semula sambil mempersiapkan infrastruktur yang dibutuhkan,”pungkasnya.(irw)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB