DEPOK–Lelang jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, kian berlarut-larut. Terbaru, selepas tidak ada yang mendaftar sampai 11 September lalu. Panitia Seleksi (Pansel) kembali meminta rekomendasi dari Komisi Apartur Sipil Negara (KASN), dan Gubernur Jawa Barat. Malah kabarnya, pansel yang ada akan dibubarkan.
"Hasil rapat panitia seleksi Selasa (12/9), tidak ada calon peserta seleksi yang mendaftar, baik melalui pos maupun email," kata Ketua Pansel Sekda Depok, Warli kepada Radar Depok, kemarin.
Untuk itu, Pansel masih menungu keputusan resmi atau rekomendasi dari Walikota Depok, KASN, dan Gubernur Jawa Barat. Setelah itu, baru dilanjutkan seleksi Sekda Depok.
Namun, dalam hal ini Pansel Sekda Depok ini dibentuk kembali kepantian seleksi dan itu keputusan dari Walikota Depok Mohammad Idris. “Kami masih menunggu rekomendasi dari KASN, setelah itu dibentuk pansel baru. Apakah saya masih dipercaya atau tidak, itu keputusan ada di Pak Walikota Depok,” ungkap Warli.
Ia mengatakan, jabatan Sekda di Pemerintah Kota Depok masih kosong. Tapi, untuk sementara ini diisi oleh Plt Sekda. Sebelumya kata dia, jabatan Sekda dijabat oleh Harry Prihanto. Namun, dia dicopot dari jabatannya sejak 25 Juli 2017.
Harry kemudian dimutasi ke jabatan yang baru sebagai staf ahli Walikota bidang Perekonomian, Koperasi dan Sumber Daya Manusia. Untuk mengisi kekosongan, seorang pejabat ditunjuk menjadi seorang pelaksana tugas (Plt) sekda. Pejabat yang ditunjuk menjadi Plt Sekda Depok adalah Asisten Pemerintahan dan Administrasi Widyati Riyandani.
Sekda Depok merupakan jabatan bagi PNS yang pangkatnya sudah mencapai eselon IIA. Dalam seleksi lelang terbuka, sebenarnya tidak hanya PNS Kota Depok yang boleh mendaftar. “Tapi juga PNS dari kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat,” pungkasnya.(irw)