IRWAN/RADAR DEPOK MENJABARKAN :Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat memberikan sambut dalam acara bedah buku Nasionalisme Sosialisme Pragmatisme Pemikiran Ekonomi Politik Sumitro Djojohadikusumo di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Depok, Senin (18/9).
DEPOK- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengajak kepada para Profesor untuk turun gunung. Mulai dari tokoh dan akademisi, agar menjadi kesatuan membangun bangsa untuk mengatasi kesulitan ekonomi.
"Tokoh akademisi turunlah, jangan pandang ilmu terpisah-pisah," kata Prabowo, kepada awak media saat menghadiri bedah buku Nasionalisme Sosialisme Pragmatisme; Pemikiran Ekonomi Politik Sumitro Djojohadikusumo di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Depok, Senin (18/9/).
Menurutnya, mengatasi kesulitan ekonomi bangsa adalah dengan merujuk dan setia pada Pasal 33 UUD 1945. Dalam pasal tersebut sudah diatur soal perekonian yang berumuara pada kesejahteraan bangsa. Dalam pasal itu dirumuskan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama.
"Pasal itu mengatur soal ekonomi. Kunci kesulitan ekonomi kita adalah kita tidak setia pada Pasal 33 UUD 1945," ucapnya.
Selain itu, Prabowo menegaskan bahwa ekonomi tidak bisa berdiri sendiri. Ekonomi juga memperhatikan situasi geopolitik dan geo ekonomi. Geopolitik dimaksudkan bagaimana mencapai dan mempertahankan kepentingan nasional bangsa atas dasar geografi, ekonomi dan demografi.
Sedangkan geo ekonomi adalah bagaimana mencapai dan mempertahankan kepentingan nasional bangsa dengan penggunaan ekonomi dan geografi.
"Membangun bangsa itu harus kontinyu. Memperhatikan iptek, politik, sosial, ekonomi, budaya, militer dan agam. Ekonomi harus bersumber pada filosofi kita yaitu Pancasila," bebernya.
Lalu ia menambahkan, kondisi Indonesia saat ini berada dalam sebuah paradoks yang tidak masuk akal. Padahal, Indonesia termasuk negara terkaya kelima atau keenam dunia. Dari segi esensi mineral dan komoditas kekayaan alam, Indonesia sangat berlimpah akan sumber daya tersebut.
Tetapi kekayaan alam itu kurang dimanfaatkan dengan maksimal. Kondisi ini dibiarkan begitu saja dan seolah bangsa ini tidak mau tahu kondisi nyata yang terjadi saat ini.
Dia menyoroti juga soal lemahnya sumber daya manusia. Sehingga sdm Indonesia kalah dengan bangsa lain. Oleh bangsa lain, SDM Indonesia dianggap lemah.
Saat ini rakyat Indonesia masih ada yang kekurangan gizi sehingga pertumbuhannya tidak maksimal. Hal itu berdampak pada kekerdilan sehingga fisik dan otak tidak sempurna.
"Saya tersentak. Jadi kuli saja bisa kalah saing dengan Vietnam dan Thailand," kata Prabowo.
Bahkan kata dia, kaum cendekiawan adalah otak sebuah negara. Karena semua perubahan datang dari mereka. Dicontohkan, Bung Karno, Bung Hatta dan Sutan Sahrir adalah kaum intelektual. Mereka bisa membawa Negara menjadi maju.
”Kaum intelektual Indonesia punya tanggungjawab atas kebenaran. Dan UI adalah center of excellent. Dari dulu semua perubahan datang dari UI," ungkapnya.
Dia pun meminta agar kaum intelektual UI berani untuk menyatakan dan menegakkan kebenaran. Kampus kata dia mengajarkan ilmu dan kebenaran.
"Hukum yang diajarkan universitas adalah kebenaran," paparnya.(irw)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB