Senin, 22 Desember 2025

WO Penipu Jalankan Sistem Ponzi

- Selasa, 19 September 2017 | 09:45 WIB
IRWAN/RADAR DEPOK
MENIPU : Galih Darma Dewangga pelaku penipuan puluhan para pengantin membalikan wajahnya ke belakang karena malu di Mapolresta Depok,kemarin. DEPOK-Kasus penipuan yang dilakukan wedding organizer (WO) Khalisa Enterprise, yang salah satunnya menimpa juranlis Tempo Imam Hamdi. Ternyata, menggunakan Sistem Ponzi alias gali lubang tutup lubang, mitip kasus First Travel. Dari 30 kliennya, baru 20 yang direalisasikan sesuai perjanjian. Kasat Reskrim Polresta Depoka, Kompol Putu Kholis menjelaskan, kasus penipuan WO Khalisha ini menawarkan harga murah kepada para calon pengantin. Meski WO itu menangung kerugian, tapi dana kerugian itu ditutupi oleh dana konsumen yang baru. "Jadi ada yang sudah pernah dijalanin. Skemanya gali lubang tutup lubang," kata Putu kepada Harian Radar Depok, Senin (18/9). Putu mengatakan, tawaran yang diberikan oleh pelaku Gali selaku pemilik WO tersebut, menjanjikan paket harga murah dengan fasilitas banyak, termasuk bulan madu. Sehingga, tersangka Galih meraup keuntugan dari pihak korban calon pengantin. "Uangnya dibawa kabur, " ujar Putu. Putu menyebutkan, kasus penipuan yang dilakukan WO Khalisha ada 10 calon pasang pengantin yang ditipunya. "Pelaku diciduk anggota Satreskrim Polresta Depok di rumahnya pada Sabtu (16/9)," kata dia. Polisi masih mengembangkan kasus tersebut untuk menyidiki kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat. Galih kini mendekam di sel tahanan Polresta Depok. Ia terancam dijerat dengan Pasal 372 dan 378 KUHP untuk kasus penipuan dan penggelapan dengan hukuman lima tahun penjara. "Lebih berhati-hati dengan harga murah. Perlu dicurgiai harga promo sehinga jangan mudah tergiur. Korban selain di Depok ada di Jakarta Selatan," jelas Putu. Masih di Polresta Depok, Galih mengaku, bisnis WO sudah dijalani sejak 2014 dan sudah 30 konsumen yang ditaganinya. Namun, dari jumlah itu baru 20 konsumen yang dijalankan sisanya masih belum dilakukan. "Saya tawarkan harga murah dan ada diskon. Jadi konsumen tertarik. Kemudian mereka bayar. Dua puluh lima persennya saya pakai untuk menutupi acara klien yang mau berjalan," ujar Galih.(irw)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X