Senin, 22 Desember 2025

Si Cantik Clara Diguna-guna

- Sabtu, 23 September 2017 | 13:30 WIB
INDAH/RADAR DEPOK
PERIKSA: Clara (kurus) saat diperiksa rekam mediknya oleh tim dokter puskesmas Mekarsari, Jumat (22/9). DEPOK-Sekitar pukul 07.00, Kepala Puskesmas Kelurahan Mekarsari Hilma Handayani bersama tim Puskesmas Mekarsari, menyambangi rumah Cyindi Clara, di Kampung Tipar RT03/06, Kelurahan Mekarsari, Cimanggis. Clara adalah seorang gadis berusia 23 tahun yang mengidap penyakit aneh. Tim puskesmas Mekarsari datang dengan niat baik guna membantu penyembuhan Clara. Namun, pihak keluarga menolak untuk mendapatkan perawatan medis dari Puskesmas Mekarsari. Meski begitu salah satu dokter mencoba memeriksa tensi dan mulut Clara. “Iya mereka menolak untuk pengobatan lebih lanjut. Tapi tetap kami periksa. Diliat rontgen fotonya tadi paru-paru bagus. Diperiksa, ditensi, diliat mulutnya semuanya bagus,” ujar Kepala Puskesmas Mekarsari, Hilma Handayani kepada Radar Depok, Jumat (22/9). Pihak keluarga lebih memilih pengobatan alternatif daripada di rawat di rumah sakit. Dengan penolakan tersebut akhirnya pihak puskesmas membuat surat pernyataan yang menyebutkan Clara dan ibunya, Mimik Fauziah menolak untuk melakukan pengobatan medis. “Karena keluarga merasa lebih enak berobat ke alternatif daripada ke medis. Pernah dirawat di Fatmawati sebelumnya tapi tidak ada perubahan kata ibunya. Kata keluarganya di Fatmawati sakitnya tifus dan DBD. Tiba-tiba dia langsung tidak bisa menelan makanan saja, begitu ceritanya,” katanya kepada Harian Radar Depok. Surat tersebut ditandatangani oleh beberapa saksi, termasuk Ketua RT03/06, Jamingan, Ketua RW06, Hanafi, Kasi Kesmas Kelurahan Mekarsari, Endah, Kepala Puskesmas Mekarsari, Hilma Handayani dan dokter pemeriksa, Nur Azizah. Surat tersebut ditandatangani diatas materai 6000 oleh ibunda Clara. “Sudah kita paksakan, tetap saja keukeuh ibunya tidak mau. Makanya si ibu lebih nyaman berobat ke alternatif dan sekarang bisa minum susu, waktu di rumah sakit malah tidak bisa minum, begitu cerita si ibu. Makanya tadi ada saksi pak RT, RW dan bu kader juga banyak,” bebernya. Setelah diperiksa, Hilma mengatakan, belum tahu betul apa penyakit yang diderita oleh Clara. Karena saat diperiksa tensi dan lainnya bagus, tidak ada yang bermasalah. “Harus pemeriksaan lebih lanjut untuk diagnosa tepar. Tapi keluarga tidak mau ya sudah,” ujar Hilma. Jika mau untuk ditindaklanjuti, sambungnya pasti berkoordinasi dengan banyak pihak, kalau mau diobatin secara medis. “Kami ikuti alur pelayanan yang berlaku di Kota Depok, kebetulan KK dan BPJS pasien Ciracas Jakarta Timur,” ujarnya. Sementara, ditemui di sekitar rumah Clara, Ketua RT03/06 Mekarsari, Jamingan mengatakan, Clara dan ibunya baru tinggal di lingkungannya sejak empat bulan lalu. Sebelumnya ia tinggal di RT08 di RW yang sama selama kurang lebih dua tahun. Meski begitu Kartu Keluarga dan kartu BPJS Kesehatan yang dimiliki adalah Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. Sebelum pihak puskesmas akan datang ke rumah Clara, Jamingan selaku ketua RT setempat mengaku sudah mencoba berkomunikasi dengan pihak keluarga mengenai penyakit yang diderita dan masalah apa yang sedang membelit Clara. Namun, pihak keluarga memilih bungkam. “Saya coba berkomunikasi sebelumnya dengan Clara dan keluarga tapi mereka belum mau terbuka dengan saya. Makanya tadi saat bu dokter datang, saya mencoba keluar dari rumahnya siapa tahu kalau bu dokter yang bicara mereka mau bicara. Tapi sampai sekarang saya masih ingin menelusurinya,” katanya. Berita yang berkembang di dunia maya, Clara membutuhkan uluran tangan dari warga netizen dan membutuhkan rukyah guna menyembuhkan penyakit yang diderita gadis berusia 23 tahun itu. RT setempat memanggilkan orang yang mampu merukyah Clara. Sebelumnya berita yang berkembang di facebook temannya yang meyebarkan, dan meminta untuk di rukyah. Sesuai dengan viral yang ada untuk dirukyah dan sekarang sudah mengusahakan untuk dirukyah. Kemarin sudah sempat sekali dengan Joko dari Bintaro, nantinya mungkin masih ada dua kali lagi untuk dirukyah. “Sesuai dengan permintaannya karena menurut informasinya ada gangguan atau seperti diguna-guna,” terangnya. Menurut Jamingan, usai dirukyah Clara tampak lebih segar daripada sebelumnya. Saat ini Clara sedang masa pemulihan. Clara dituntut untuk memperbanyak asupan makanan untuk tubuhnya. “Sekarang kondisi sudah lebih baik, awal datang kesini tidak bisa makan dan minum, kalau makan selalu tersedak. Tidak bisa ngobrol. Sekarang ngobrol pun sudah lancar. Tinggal perbanyak asupan makanan yang masuk. Sampai saat ini dia hanya meminum susu saja,”  tuturnya. Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Lies Karnawati mengatakan, perempuan tersebut merupakan pengontrak di RT03/06, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis. Dan menurut pengakuannya wanita tersebut mengalami sakit usai perbuatannya yang hendak melakukan bunuh diri. “Menurut keterangan warga sekitar, wanita ini sering ketahuan hendak mengakhiri hidupnya (bunuh diri),” kata Lies. Atas aksi yang kerap dilakukan untuk mengakhiri hidupnya tersebut, korban selalu meminum obat porstex (pembersih keramik). “Sepertinya mengalami kerusakan pada pencernaannya akibat dari obat porstex tersebut, sehingga saat ini yang bersangkutan tidak bisa makan,” tandas Lies. (ind/ade)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X