RAZIA KENDARAAN : Petugas Kepolisian Satlantas Polresta Depok sedang memeriksa kelengkapan surat kendaraan milik pengendara saat razia di Jalan Raya Kartini, kemarin. DEPOK–Sosialiasi aturan UU No22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, sepertinya ada efeknya. Kemarin, saat Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Depok menggelar operasi rutin, pengendara yang melanggar mulai menurun sampai 5 persen. Kanit Turjawali Satlantas Polresta Depok, AKP Sodik mengatakan, operasi yang dilaksanaka selama satu jam tersebut, berhasil menindak 70 pelanggar dan 4 barang bukti berupa kendaraan bermotor yang tidak dilengkapi surat surat. Dari 70 pelanggar, 60 persennya pelanggaran karena tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), serta 10 persen lainnya tidak menggunakan helm.
Mantan Wakapolsek Beji teresebut mengungkapkan, banyak pelanggar yang beralasan hanya berkendara tidak jauh dari rumah, sehingga mereka tidak membawa kelengkapan surat-surat yang telah dianjurkan. “Padahal kemanapun identitas pengendara harus dibawa, karena kita tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi dijalan,” lanjut Sodik. Meskipun begitu, lanjut Sodik, dari hari ke hari, para pelanggar semakin menurun, penurunan tersebut hingga lima persen. “Alhamdulillah sudah banyak juga yang sadar berkendara,” lanjut Sodik. Pantauan Radar Depok, meskipun dijalan tersebut diberikan separator, namun tak sedikit pengendara berputar arah melawan arus. Karena melihat pasukan rompi hijau sedang berjejer menghalau pengendara yang hendak melintas. Terdapat kurang lebih 24 personil aparat kepolisian yang berjaga dikanan dan kiri jalan. Salah seorang pengendara, Ratna (20) mengaku, tidak siap melewati jalan tersebut karena tidak memiliki SIM, sehingga dirinya nekat berputar balik melawan arus dan memasuki gang untuk mencari jalan alternatif. “Saya nggak punya SIM, takut ditilang,” kata Ratna sambil memacu kendaraannya. (ade)“Pelanggar yang tidak memiliki SIM masih tinggi,” kata Sodik dilokasi razia Jalan Kartini, Jumat (22/9).
