AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK
PEMBANGUNAN TOL CIMACI : Tampak terlihat sejumlah alat berat di proyek pembangunan Tol Cimanggis-Cibitung (Cimaci) di kawasan Harjamukti, Cimanggis, pada bulan Desember lalu.
DEPOK–Proyek pembangunan tiga jalan tol yang melintasi Kota Depok, terus dikejar Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Depok. Dari tiga pembangunan jalan tol, tinggal dua tol yang masih terhambat pembangunannya akibat pengadaan lahan yang belum maksimal.
Kasi Pendagaan Tanah BPN Kota Depok, Medy Lelengan mengatakan, dua tol tersebut yakni tol Depok-Antasari (Desari) yang terbagi dalam tiga seksi dan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) yang juga terbagi atas tiga seksi.
“Sebetulnya ada 3 jalan tol dan 1 proyek pembuatan terminal MRT, tapi satu tol sudah selesai yakni Tol Cimaci jadi tinggal 2 tol dan 1 proyek terminal MRT,” kata Medy saat ditemui Radar Depok di ruangannya, Rabu (10/1).
Medy mengatakan, terhambatnya proses pengadaan lahan antara lain disebabkan karena persoalan sengketa lahan. Dan kurang setujunya masyarakat dengan pengukuran yang dilakukan BPN, sehingga harus diambil tindakan melalui pengadilan maupun revisi.
“Seperti di Desari dan Cijago permasalahannya klaim jalan lingkungan, tapi itu sudah selesai, keputusannya tidak ada ganti rugi, karena jalan lingkungan, jadi hanya diganti jalan,” lanjut Medy.
Terkait perkembangan pembebasan lahan guna pembangunan Tol Desari, Medy mengungkapkan, sudah banyak perkembangan.
Saat ini pembebasan lahan yang mencapai 2.783 bidang dengan total 120 hektar tersebut, terbagi atas 3 seksi yakni Seksi I Kelurahan Pangkalanjati Baru dan Kelurahan Gandul dengan banyaknya bidang 565 bidang total 28,4 hektar.
Seksi II Kelurahan Krukut, Grogol dan Rangkepanjaya dengan banyaknya bidang 1.277 bidang total 50,1 hektar, dan Seksi III Kelurahan Rangkapanjaya Baru, Cipayung, dan Cipayung Jaya dengan banyaknya bidang 941 bidang total 42,2 hektar. “Kelurahan Krukut tersisa 221 bidang, Grogol tersisa 49 bidang, dan Rangkepan Jaya masih tersisa 324 bidang,” lanjut Medy.
Medy mengatakan, alasan terhambatnya pembebasan tanah di Kelurahan Krukut antara lain karena terdapat lahan eks. Situ Krukut yang akan diukur ulang. “Ada 26 bidang yang terkena lahan eks situ, nah itu yang akan di revisi untuk diukur ulang,” katanya.
Diketahui tanah tersebut sedang disengketakan di Pengadilan Negeri Kota Depok, namun, Medy mengatakan, hal tersebut tidak akan berpengaruh terhadap proses pembayaran yang dilakukan oleh pihaknya.
“Kami tidak memperdulikan siapa yang menang dalam proses peradilan, yang kami peduli apakah itu aset atau bukan, kami sedang meminta surat kepemilikan kepada BBWSCC, itu yang nantinya akan dijadikan dasar,” kata Medy.
Sedangkan di Kelurahan Grogol dari total 198 bidang tanah, sudah ada 139 bidang yang siap bayar, masih ada sisa 49 bidang yang belum terbayarkan. “ dari 49 itu, 8 bidang sengketa (akan di konsinyasi), 26 bidang revisi,” beber Medy.
Lebih jauh Medy mengatakan, di Kelurahan Rangkapan Jaya, masih dalam proses updating data dari total target 324 bidang seluas 10 hektare. “untuk target penyelesaian Uang Ganti Rugi (UGR) di seksi II ini selesai pada bulan 6, dan selanjutnya akan masuk ke Seksi III,” kata Medy
Disebutkan Medy, Seksi III akan melintasi tiga Kelurahan yakni Rangkepan Jaya Baru, Cipayung dan Cipayung Jaya dengan total 941 bidang (28,4 hektar)
Masing-masing kelurahan yakni Rangkepan Jaya Baru sebanyak 382 bidang dengan total 11,8 hektar, Cipayung sebanyak 299 bidang dengan total 11,7 hektar, dan Cipayung Jaya 160 bidang dengan total 18,6 hektar.
“Untuk UGR nya kami targetkan mulai berjalan bulan 6, jadi tahun ini minimal tol Desari bisa 80%,” lanjutnya.
Sedangkan untuk Tol Cijago, dari perencanaan awal kurang lebih 4.330 bidang dengan total 136,14 hektar, yang juga terbagi atas tiga seksi yakni Seksi I Kelurahan Harjamukti, Sukatani, dan Cisalak Pasar dengan banyaknya bidang 1.064 bidang total 35,020 hektare.
Seksi II Kelurahan Cisalak, Baktijaya, Mekarjaya, Kemirimuka, dan Kukusan dengan banyaknya bidang 1.650 bidang total 5,4 hektar. Dan Seksi III Kelurahan Tanah Baru, Krukut, Limo dan Cinangka dengan banyaknya bidang 1.616 bidang total 4,6 hektar pun masih dalam pengerjaan. “Untuk tol Cijago, sudah masuk seksi III, tapi masih ada 8 bidang di seksi II yang belum terbayarkan,” kata Medy.
Delapan bidang tersebut terdapat di Kelurahan Bakti Jaya sebanyak 5 bidang, Kemiri Muka 1 bidang, dan Kelurahan Kukusan 2 bidang, “Untuk pembayarannya akan kami gabung di Seksi III,” lanjut Medy.
Sedangkan untuk Seksi III yang melewati empat kelurahan yakni Kelurahan Tanah Baru sebanyak 468 bidang dengan total 19,5 hektar, Krukut 405 bidang dengan total 9,5 hektar, Limo 543 bidang dengan total 14,9 hektar, dan Cinangka total target 100 bidang dengan luasan 2,9 hektar. “Saya berharap, tahun depan, seluruh tanah yang terkena pembangunan Tol dapat selesai sehingga seluruh tol yang melintasi Kota Depok dapat terlaksana pembangunannya,” pungkas Medy. (ade)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB