Senin, 22 Desember 2025

Si Murah Naik Terus

- Jumat, 12 Januari 2018 | 09:00 WIB
AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK
HARGA KIAN MELAMBUNG : Tampak terlihat kendaraan Low Cost Green Car (LCGC) jenis Toyota Calya di Outlet Auto 2000, Grand Depok City, kemarin. DEPOK-Harga kendaraan low cost green car (LCGC), lagi-lagi terkerek naik sejak dikeluarkan 2013 lalu. Gembar-gembor promosi harga murah makin tak terjamah konsumen kelas menengah apalagi kelas bawah. Tercatat, ada beberapa merek mobil jenis city car tahun ini kembali naik. Kenaikannya lumayan berasa, kisaran Rp1,4  juta hingga Rp3 juta. Harga jual Toyota Agya pada 2013 misalnya, saat itu mulai Rp99 juta per-unit. Sementara untuk saat ini tipe Agya termurah yakni E M/T 1.0 G M/T dibanderol Rp133,4 juta. Karimun Wagon R GA seharga Rp77.000.000 menjadi Karimun Wagon R GA Airbag Rp107.500.000. Datsun GO+ Rp 80 Jutaan di 2013 kini di 2018 jadi DATSUN GO T Rp114.400.000. Brio Satya Tipe A MT Rp108.600.000 yang terendah menjadi Brio Satya S Rp131.500.000. Ayla D MT plus yang dahulu 2013 seharga Rp85.900.000, menjadi Rp104,750,000 di tipe AYLA 1.0 D PLUS MT MI. Kepala Cabang Auto2000 Grand Depok City (GDC), Heri Hermawan mengatakan, LCGC saat ini di Toyota ada Agya dan Calya. Untuk Agya sendiri memang sudah tidak sebagus diawal penjualannya. Kebanyakan konsumen beralih ke Calya, pasalnya daya tampungnya jelas lebih banyak dengan harga yang tidak jauh beda. Saat ini Agya dibanderol mulai dari Rp133 jutaan sedangkan Calya mulai dari Rp132 jutaan. Heri menuturkan, setiap tahunnya harga kendaraan selalu naik termasuk LCGC. Hal ini dikarenakan ongkos produksi dimana bahan baku, sumberdaya atau tenaga kerjanya serta inflasi. Adanya perubahan awal tahun berupa kode produksi juga mempengaruhi harga dimana saat ini ada kenaikan Rp500 ribu hingga Rp1,5 juta untuk LCGC. "Kalau penjualan cenderung sama saja meski memang diawal tahun ada kenaikan harga," ungkapnya. Meski demikian, di awal 2018 Toyota tidak berhenti memberikan promo menarik bagi konsumen. Promo sales dan after sales tetap diberikan berupa bonus berupa free aksesoris, hadiah langsung dan paket bunga ringan. Untuk after salesnya sendiri ada free oli dan diskon jasa servis. "Kami tetap memanjakan konsumen dengan promo, sehingga kenaikan harga tidak mempengaruhi penjualan," terangnya. Sementara, Executive General Manager PT Astra Toyota Motor, Fransiscus Soerjopranoto mengatakan, dari sisi harga memang ada kenaikan karena inflasi, cost, nilai tukar mata uang asing serta penyesuaian Biaya Balik Nama (BBN) di 2018. Namun ia mengklaim bahwa Toyota tidak akan melebihi batas aturan dari LCGC yang dikeluarkan dari Kementerian Perindustrian. "Misalnya Calya ada kenaikan harga Rp 300.000 dan kenaikan harga lain bervariasi tergantung produknya," jelas Soerjo. Harga Calya sendiri sekarang sebesar Rp135,4 juta. Atau mirip dengan model crossover Suzuki yang non LCGC senilai Rp139,5 juta. Sedangkan menurut Amelia Tjandra, Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menilai ada kenaikan harga. "Ada kenaikan harga tapi hanya di pajaknya (BBN)," singkat. Terpisah, Head of Communications, PT Nissan Motor Indonesia, R I Hana Maharani menjelaskan, model Datsun tahun ini tidak ada kenaikan harga signifikan. "Hanya ada perubahan harga di Bea Balik Nama yang bergantung tiap daerah," jelas Hana. Sementara bila ditelisik lagi, model lain yakni Honda Brio E Satya CVT masih belum ada perubahan. Nilainya sama yakni Rp 151,5 juta atau sama dengan tahun lalu. Dalam Permenperin No. 33/MIND/PER/7/2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau memang diperbolehkan adanya penyesuaian harga setiap tahun. Dalam aturan dijelaskan harga dapat disesuaikan bila terjadi perubahan pada kondisi ekonomi yang dicerminkan inflasi, kurs nilai tukar rupiah atau harga bahan baku.(ina/JPC)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X