Minggu, 21 Desember 2025

Marak, Sehari Dua Lokasi Mau Tawuran

- Senin, 5 Februari 2018 | 09:03 WIB
IST
NAKAL : Seorang pemuda yang hendak melakukan tawuran diamankan oleh Polsek Pancoranmas, Minggu (4/2). DEPOK – Lagi, aksi kekerasan jalanan yang hendak dilakukan anak dibawah umur kembali terjadi di Kota Depok. Aparat Kepolisian Sektor Pancoranmas, Minggu (4/2) sekitar pukul 01.30 WIB menangkap dua orang anak dibawah umur yang kedapatan sedang membawa sebilah samurai. Kapolsek Pancoranmas, Kompol Roni Agus Wowor mengatakan, kejadiannya saat pihaknya sedang melakukan operasi rutin cipta kondisi. Saat melintasi jalan Pertanian (depan Lembah Griya) Kelurahan Cipayung Jaya, Cipayung pihaknya mendapati sekumpulan anak sedang nongkrong. “Pas kita hampiri para anak tersebut hendak lari namun berhasil kami cegah,” kata Roni kepada Harian Radar Depok, kemarin. Kedua anak yang berhasil diamankan yakni RS (14) dan PG (14) keduanya merupakan warga jalan Sawah Indah RT01/01 Kelurahan Bojong Pondok Terong, Cipayung. Dari tangan kedua anak tersebut diamankan satu bilah samurai. “Diduga kedua anak ini hendak melakukan aksi tawuran beruntung berhasil kami cegah,” tegasnya. Dihari yang sama, sekelompok remaja yang hendak tawuran juga berhasil diamankan di sekitar Situ Pengarengan di Jalan Juanda, oleh Tim Jaguar Polresta Depok. Tiga orang diantaranya berhasil diamankan Tim Jaguar karena kedapatan memiliki tiga buah senjata tajam yakni dua buah celurit dan satu pedang bergerigi. Komandan Tim Jaguar Polresta Depok Iptu Winam Agus mengatakan, penangkapan tersebut bermula karena menindaklanjuti laporan warga atas adanya sekelompok remaja yang diduga hendak tawuran, berkumpul di sekitar Situ Pengarengan di Jalan Juanda. "Kami lalu tindak lanjuti laporan warga dengan melakukan penyisirian di sekitar Situ Pengarengan," kata Winam. Saat itulah kata dia diketahui ada sekelompok remaja yang bersiap tawuran. Saat dihampiri, kata Winam, mereka berupaya lari dan kabur. “Tiga orang berhasil kami amankan saat hendak kabur, mereka mengaku sedang mempersiapkan untuk tawuran, dengan kelompok remaja lainnya dari wilayah Sugutamu" tuturnya. Selain itu, kata Winam dari tangan mereka diamankan pula sebuah sepeda motor. Semuanya diserahkan ke Polsek Sukmajaya untuk pengusutan lebih lanjut. Maraknya aksi kenakalan, tawuran pelajar dan lainnya di wilayah Kota Depok, turut membuat berbagai pihak prihatin, utamanya para guru dan pemangku kebijakan di sekolah. Kepala Balai Pelayanan, pengawaszan dan Pendidikan (BP3) Wilayah I Bogor Hery Pansila, mengatakan, diharapkan seluruh Kepala sekolah SMA/SMK Negeri memiliki program dan listerasi yang berhubungan dengan pembekalan untuk siswa mengisi ekstrakulikuler di sekolah masing-masing. “Kegiatan ekstrakulikuler ini dapat dilakukan setiap sebulan atau tiga bulan sekali berkaitan penambahan ilmu pengetahuan, pelatihan maupun sosialisasi berbagai instansi yang ada di Kota Depok, ” bebernya. Penambahan materi atau listerasi di lingkungan sekolah khususnya pelajar setingkat SMA/SMK sangat penting untuk mengisi kekosongan hari sehingga mereka dapat meluangkan waktu dengan kegiatan yang bermanfaat untuk bekal dirinya di masa mendatang. “Sekarang ini baru SMA/SMK Negeri dan secepatnya dilanjutkan sosialisasi ke SMA/SMK swasta,” ujarnya. Menurut dia, proaktif serta berkoordinasi dengan instansi terkait yang ada di Kota Depok sangat dibutuhkan seperti kejaksaan negeri (Kejari), Kepolisian atau Polres Depok, kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) dan sejumlah orgnaisasi perangkat daerah (OPD) lainnya untuk menyelenggarakan sosialisasi maupun penyuluhan berkaitan dengan hal yang sedang trend atau ramai di masyarakat. “Ini merupakan salah satu langkah atau pelaksanaan untuk mengurangi tindak kenakalan pelajar seperti tawuran antar pelajar, ikut-ikutan geng motor, penyalahgunaan narkoba dan minuman keras dan lainnya yang sangat meresahkan masyarakat,” tuturnya. (ade)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X