DEPOK–Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok mencatat balita kurang gizi kronis mengalami penurunan, di 2016 sebanyak 85 dan 2017 sebanyak 84 balita. Jadi selama satu tahun hanya satu angka turun.
Kepala Dinkes, Noerzamanti Lies Karmawati mengatakan, angka tersebut masih jauh dari rata-rata untuk target Provinsi Jawa Barat (Jabar). Untuk Jabar target balita berbadan kurus karena kurang gizi sebanyak 7,5 persen.
”Sedangkan di Kota Depok hanya 2,95 persen,” kata Lies, kepada Radar Depok, kemarin.
Meski turun satu angka, Dinkes Depok terus berupaya menurunkan angka status balita kurang gizi kronis ini di Depok. Upaya yang dilakukan, kata dia, seperti melakukan konseling gizi, surveilans dan pelacakan kasus balita kurang gizi, pemberian makanan tambahan bagi balita kurang gizi.
“Kami melakukan perawatan dan tata laksana balita kurang gizi di rumah tangga, puskesmas dan rumah sakit rujukan,” ulasnya.
Lalu tambah Lies juga melakukan pembinaan Pos Gizi pada daerah kantong masalah balita kurang gizi. Sejumlah kegiatan yang dapat meminimalisir cakupan balita kurang gizi juga dilakukan, seperti penyuluhan gizi rutin melalui posyandu dan puskesmas, konseling gizi, pemantauan status gizi, pelaksanaan bulan penimbangan balita. “Kami lakukan masif di tiap puskemas,” katanya.
Tak hanya itu saja, pendekatan pelayanan kesehatan melalui program 1.000 hari pertama kehidupan yang intervensi dimulai sejak masa kehamilan (270 hari) hingga anak umur dua tahun (730 hari).
"Berbagai pembinaan dan penyuluhan kami lakukan dengan maksud agar status gizi di Kota Depok mengalami perbaikan" terang Lies.
Lies mengatakan, dengan berbagai langkah yang ditempuh Dinkes Depok, diharapkan tidak ditemui lagi balita dengan status kurang gizi. "Tentunya dibutuhkan juga dukungan dari masyarakat, terlebih ibu hamil dalam mengonsumsi gizi seimbang," ujarnya.
Anggota Komisi D DPRD Depok, Rudi Kurniawan mengatakan, angka gizi buruk di Depok yang menurun perlu ditingkatkan lagi penyuluhan dan sosialisasi ke warga di tingkat RT. Sehingga, balita yang mengalami gizi buruk tidak bertambah. “Satu angka turun ini perlu diapresiasi, karena Dinkes Depok memang bekerja di lapangan. Tapi lebih masif lagi,” kata Rudi.(irw)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB