RICKY/RADAR DEPOK
Ketua DKD, Nuroji bersama pengurus dan rekan-rekan seniman serta budayawan saat berfoto bersama di salah satu acara di Kota Depok.
Sebagai upaya dalam membina, mengembangkan, menghidupkan, dan memajukan kesenian, baik tradisi maupun modern dan membangun peradaban serta kebudayaan serta menjalankan Instruksi Kementerian Dalam Negeri nomor 5A tahun 1993, Kota Depok membentuk Dewan Kesenian Depok (DKD) pada 1998.
LAPORAN : Ricky Juliansyah
Seni merupakan manifestasi keindahan manusia yang diungkapkan melalui penciptaan suatu karya seni. Seni lahir bersama dengan kelahiran manusia. Keduanya erat berhubungan dan tidak bisa dipisahkan. Dimana ada manusia disitu ada kesenian. Bagaimanakah peranan seni sebagai kebutuhan seni dalam kehidupan manusia.
Medium seni telah lahir dengan banyak sekali ragam dan bentuk sebagai wujud nyata ide dan gagasan seni para penciptanya. Hasilnya akan selalu membentuk suatu klasifikasi tersendiri dari setiap karakter yang akan ditampilkan atau divisualisasikan kepada para penikmat seni. Seperti seni tari, seni musik, seni karawitan, seni rupa-desain dan seni teater, dimana kesemuanya itu akan selalu bersinggungan dengan proses kehidupan manusia dalam melahirkan dan mempengaruhi peradaban sebuah komunitas masyarakat.
Untuk melestarikan kesenian dan budaya yang dimiliki Depok, kota sejuta belimbing sendiri memiliki lembaga yang dinamakan Dewan Kesenian Depok. Kali ini, Radar Depok berkesempatan mengulik lembaga yang saat ini diketuai H. Nuroji.
Mengulik kebelakang. Nuroji yang juga Anggota Komisi X DPR RI ini menjelaskan ikhwal dibentuknya Dewan Kesenian Depok yang biasa disingkat DKD ini.
“Pertama kalinya dibentuk di era Walikota Depok H. Badrul Kamal, dengan Ketua Umum pertamanya adalah H. Apeng dari tahun 1998-2004,” kata Nuroji.
Pada masa ini geliat Dewan Kesenian Depok belum terasa dan hampir tak punya kegiatan berarti, hingga berakhir masa jabatannya. Pada Tahun 2004 Dewan Kesenian Depok kembali memilih pengurus baru, pada saat ini terpilih M. Mossadeq Bahri untuk masa jabatan DKD periode 2004-2008.
Pada masa kepemimpinan Mossadeg pun Dewan Kesenian Depok tidak banyak kegiatan terlaksana, lebih pada konsilidasi saja hingga sampai berakir jabatannya.
Dewan Kesenian Depok periode tahun 2008-2014 mengalami kekosongan pengurus, disebabkan tidak pernah dilakukan musyawarah pengurus untuk memilih pengurus yang baru periode 2008-2014.
“Pengurus DKD masa ini putus komonikasi dengan Walikota Depok yang baru yakni H.Nur Mahmudi Ismail,” papar suami dari Rezki M Noor ini.
Melalui proses yang panjang, 2012-2014 Asrizal Nur meyakinkan Walikota Depok bahwa Dewan Kesenian Depok itu sangat perlu sebagai lembaga yang menggiatkan seni budaya di daerah sebagai partner pemerintah, Walikota saat itu menyambut keinginan untuk dibentuk DKD. Maka konsolidasi ke seniman pun dilakukan, antara lain Asrizal Nur, Koko Thole, Maman S Mahayana, Yudianto, Heru Ruchita, dan lainnya.
“Pemerintah Kota Depok beberapa kali mengadakan bertemuan Seniman namun tak banyak seniman yang datang sehingga pemilihan pengurus Dewan Kesenian Depok gagal,” ungkap Nuroji.
Pada Tahun 2014 atas inisiatif Asrizal Nur diusulkan pertemuan seniman dan komonitas kesenian dilaksanakan oleh seniman bekerjasama dengan Diporaparsenbud. Usulan itu disambut baik, pada 15 Juni 2016 dilaksanakanlah Silaturahmi dan diskusi pelaku Seni Depok di Rumah Seni Asnur dengan Pembicara Ketua Umum Dewan Kesenian Jakarta Irawan Karseno, Sastrawan, doses FIB UI Maman S Mahayana, Seniman Nasional bertempat tinggal di Depok Clara Shinta, Kepala Disporaarsenbud H.Misbahul Munir dan Moderator Sihar Ramses Simatupang serta pengantar Asrizal Nur.
Pada pertemuan tersebut disepakati pemilihan formatur pengurus Dewan Kesenian Depok 2014-2018. Formatur waktu itu antara lain Asrizal Nur (penyair dan penggiat budaya), Maman S Mahayana (Sastrawan), Damhuri Muhammad (Sastrawan), Jeffry Sumampow (Seniman Lukis), Puguh Warudju (Seniman Lukis) , Boy (Kesenian Tradisi), Andi Supandi (Kesenian Tradisi) , Baas (Sanggar Ayodyapala), Koko Thole (Musisi), Zak Sorga (Teater).
Formatur pun memilih Misbahul Munir sebagai Ketua Umum setelah melalui perbincangan agar Calon bersedia menggerakan DKD dengan sepenuh hati, profesional dan membawa DKD jadi organisasi kesenian besar yang berpengaruh pada senibudaya tidak saja di Depok, tetapi juga di nasional.
24 Oktober 2014
“Pengurus DKD periode 2014-2018 dilantik oleh Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail dengan ketua Umum H.Misbahul Munir, Ketua Harian Asrizal Nur, Sekjend Maman S Mahayana dan lainnya,” terang Nuroji.
Pada Masa ini Ketua Umum terpilih ternyata tidak dapat bekerjasama dengan pengurus lainnya, dsebebkan berbeda misi dan visi pada seni budaya. Sehingga terputus komunikasi dan tidak berjalannya program DKD dari tahun tahun 2014 -2016.
Atas kesepakatan Pengurus DKD maka dibentuklah panitia Muslub setelah melaui audiensi dengan walikota Depok sebelumnya dan Walikota menyetujui Muslub tersebut.
Tepatnya 29 April 2016 diadakanlah Muslub dan pengurus yang hadir memilih H. Nuroji sebagai Ketua Umum DKD 2016-2020.
“Sampai saat ini saya masih mengemban amanah yang diberikan dengan membuat program dan kegiatan untuk mengenalkan budaya dan seni di Kota Depok,” ucap Nuroji. (Bersambung)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB